REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Wakil Menteri Agama, Nazarudin Umar mengatakan, Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XXIV tingkat Nasional harus dijadikan momentum untuk menyatukan perbedaan. Sehingga, kata Nazarudin, berdampak semakin rukun dan harmonisnya kehidupan antarumat beragama di Maluku.
"MTQ ke-XXIV di Kota Ambon merupakan pesta rakyat untuk menyatukan perbedaan. Momentum ini harus dimanfaatkan dengan baik agar kehidupan antarumat beragama di daerah ini semakin harmonis," kata Nazarudin di Ambon, Jumat (1/6).
Nazarudin mengimbau, harmonisasi antarumat beragama yang terbangun selama ini untuk menyukseskan MTQ XXIV di Kota Ambon, harus terus dipertahankan sehingga dapat dijadikan contoh oleh peserta dari berbagai daerah. "Itulah indahnya perbedaan jika disatukan, sebesar apapun event yang dilaksanakan di kota Ambon pasti sukses. Saya harap jalinan ini terus dipertahankan, sehingga dapat dicontohi oleh peserta lain yang hadir selama mengikuti MTQ," sebut Nazarudin.
Nazarudin optimistis pelaksanaan MTQ di ibu kota provinsi sejak 8 hingga 15 Juni 2012 itu berjalan sukses. Sebab, mendapat dukungan seluruh lapisan masyarakat Maluku. "Saya lihat persiapannya sangat luar biasa, tidak saja dilakukan oleh umat Islam di provinsi seribu pulau ini tetapi dukungan umat Kristen, Hindu dan Budha yang bersedia menampung para peserta termasuk penggembira selama pelaksanaan MTQ," ujarnya.
Nazarudin memastikan, pelaksanaan MTQ ke-XXIV akan berdampak meningkatnya sektor perekonomian di Kota Ambon, karena diprediksi jumlah peserta, tamu dan penggembira yang akan hadir sekitar enam ribu orang. Kalau dalam sehari seorang membelanjakan uang sebanyak Rp 500 ribu, dalam seminggu sudah miliaran rupiah uang yang beredar di Kota Ambon," katanya.
Ditambahkannya, pelaksanaan MTQ ke- XXIV yang semula dijadwalkan berlangsung 8 - 19 Juni 2012 dipersingkat waktu pelaksanaannya 8 - 15 Juni. "Untuk lebih efisien dan mengefektifkan waktu saja. Tidak ada tendensi lain," kata Nazarudin mengakhiri.