Rabu 30 May 2012 19:03 WIB

Surga Bagi Imigran Muslim: Finlandia

Rep: Agung Sasongko/ Red: Djibril Muhammad
Muslimah Finlandia
Muslimah Finlandia

REPUBLIKA.CO.ID, HELSINSKI - Masyarakat Finlandia mulai menerima keberagaman. Sikap itu membuat Finlandia menjadi surga bagi para imigran Muslim. Harian Mesir dalam tajuknya menuliskan imigran Muslim saat ini berbondong-bondong menuju Finlandia.

Dorongan itu berawal dari kisah sukses imigran Muslim yang menetap di Finlandia. Saat ini, diperkirakan populasi Muslim di Finlandia mencapai 60 ribu jiwa. Mereka berasal dari Afghanistan, Aljazair, Cina, Mesir, Kosovo, India, Irak, Iran, Maroko, Arab Saudi, Suriah, Tunisia, Turki, Pakistan, Somalia dan Sub-Sahara Afrika. "Imigran dari Somalia sendiri meningkat dua kali lipat dalam dua tahun terakhir," tulis harian Mesir.

Sayangnya, fenomena itu dibarengi dengan isu tak sedap seputar kedatangan Muslim. Sejumlah media massa Finlandia menyatakan kedatangan imigran Muslim merupakan indikasi tumbuhnya kelompok radikal di negara mereka.

Surat Kabar Finlandia, Halsingin Sanomat melaporkan sebagian besar imigran Somalia yang datang merupakan buta huruf. Ada dugaan dari mereka merupakan anggota kelompok Al-Shabab. Mereka sengaja mendatangi Finlandia guna merekrut para pemuda guna berperang melawan pemerintah Somalia.

"Beberapa imigran Muslim di Finlandia bepergian ke Pakistan atau Somalia untuk menghadiri kamp pelatihan jihad. Pemerintah Finlandia telah mengakui bahwa Somalia menyalahgunakan prosedur penyatuan keluarga untuk memfasilitasi perdagangan manusia," tulis surat kabar itu.

Menanggapi isu tersebut, Kementerian Dalam Negeri Finlandia pada Desember 2010 menyatakan bahwa individu yang ketahuan melakukan tindak teroris akan dipenjarakan. Polisi Keamanan Finlandia (Supo) juga meminta parlemen Finlandia untuk mencairkan dana € 1,7 juta yang digunakan untuk mencegah perkembangan kelompok radikal di Finlandia.

Sebenarnya tidak mudah bagi imigram Muslim untuk segera berintegrasi dengan masyarakat Finlandia. Kondisi itu tidak terlepas, latar belakang imigran. Sebagai contoh saja, anak-anak Muslim di sekolah Finlandia dilarang untuk ambil bagian dalam kegiatan seperti menyanyi dan menari lantaran aktivitas itu tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Kasus lain misalnya, Tuija Rinne, mualaf Finlandia yang mengajar di sebuah sekolah di Helsinki, terpaksa berhenti mengajar tentang Islam setelah orang tua Muslim menuduhnya tidak cukup Islami.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement