Selasa 22 May 2012 21:31 WIB

Hujjatul Islam: A Hassan, Mengobarkan Semangat Keislaman di Era Kolonial (3)

Rep: Prima Restri Ludfiani/ Red: Chairul Akhmad
A Hassan
Foto: Wordpress.com
A Hassan

REPUBLIKA.CO.ID, Ahmad Hassan melewati masa kecil di Singapura. Ia sempat mengenyam pendidikan sekolah dasar, tetapi tidak sampai lulus.

Kemudian, ia masuk sekolah Melayu dan menyelesaikannya hingga kelas empat. Ia juga sempat belajar di sekolah dasar Pemerintah Inggris sampai tingkat yang sama sambil belajar bahasa Tamil dari ayahnya.

Saat mengenyam pendidikan di sekolah Melayu inilah ia belajar bahasa Arab, Melayu, Tamil, dan Inggris. Pada usia tujuh tahun, sebagaimana anak-anak pada umumnya, ia belajar Alquran dan memperdalam agama Islam.

Pada usia 12 tahun, A Hassan belajar mandiri dengan bekerja di sebuah toko milik iparnya. Sambil bekerja, ia menyempatkan diri belajar privat dan berusaha menguasai bahasa Arab sebagai kunci untuk memperdalam pengetahuan tentang Islam.

Dia juga mengaji pada Haji Ahmad di Bukittiung dan pada Muhammad Thaib, seorang guru yang terkenal, di Minto Road. Ahmad Hassan banyak mempelajari ilmu nahwu dan sharaf dari Muhammad Thaib.

Sebagai orang yang keras kemauannya dalam menuntut ilmu, ia tidak keberatan jika harus datang dini hari sebelum Subuh.

Namun, karena merasa tidak ada kemajuan setelah kira-kira empat bulan belajar nahwu dan sharaf, ia memutuskan untuk beralih mempelajari bahasa Arab pada Said Abdullah Al-Musawi selama tiga tahun.

Selain itu, ia juga belajar kepada pamannya, Abdul Lathif (seorang ulama yang terkenal di Malaka dan Singapura), Syekh Hasan (seorang ulama yang berasal dari Malabar), dan Syekh Ibrahim (seorang ulama dari India). Ia mempelajari dan memperdalam Islam dari beberapa guru tersebut sampai kira-kira 1910, menjelang usia 23 tahun.

Tak hanya aktif dalam gerakan keislaman, A Hassan juga aktif menu liskan pemikirannya dalam bentuk tulisan. Karya-karyanya meliputi beragam bidang.

Karyanya di bidang tafsir meliputi Tafsir Al-Furqan, Tafsir Al-Hidayah, Tafsir Surah Yasin, dan Kitab Tajwid. Sementara, di bidang hadis, fikih dan ushul fikih, A Hassan menelurkan sejumlah karya.

Di antaranya Jawaban tentang Berbagai Masalah Agama, Risalah Kudung, Pengajaran Shalat, Risalah Al- Fatihah, Risalah Ijma’, dan Risalah Qiyas. Di bidang akhlak, A Hassan menulis Hai Cucuku, Hai Putraku, Hai Putriku, dan Kesopanan Tinggi Secara Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement