REPUBLIKA.CO.ID, Salah satu kebiasaan Khalifah Umar bin Khathab adalah melakukan turun ke bawah (turba). Ia sering berjalan pada malam hari memeriksa keadaan rakyatnya secara langsung.
Suatu malam ia menjumpai tenda sebuah ke luarga. Terdengar rintihan seorang wanita, yang ternyata sedang hamil tua dan akan melahirkan.
Buru-buru Umar pulang ke rumah dan membangunkan istrinya, Ummu Kultsum, dengan penuh kelembutan. “Apakah kamu ingin kebaikan yang telah dikirimkan oleh Allah SWT kepadamu?”
Ummu Kultsum menjawab dengan penuh perhatian—karena dengan sekadar mendengar kata “kebaikan” ia akan lang sung semangat dan menerima setiap kebaikan. “Apa itu, wahai Amirul Mukminin?”
Umar menjawab, “Di ujung Madinah, ada sebuah kemah yang di dalamnya terdapat seorang perempuan hendak melahirkan. Perempuan tersebut membutuhkan pertolongan hingga ia melahirkan anaknya. Segeralah bawa bungkusan dan isi dengan hal-hal yang akan dibutuhkan. Kemudian, berilah aku periuk, beberapa potong lemak, dan tepung!”
Seketika itu juga Ummu Kultsum menyiapkan segala hal yang telah Umar minta. Kemudian, mereka berdua segera pergi ke kemah. Lalu, Ummu Kultsum masuk ke kemah tersebut untuk melaksanakan tugas sebagai seorang bidan.
Penggalan kisah di atas menggambarkan kemuliaan Ummu Kultsum—putri Ali dan Fathimah—yang berarti merupakan cucu Rasulullah SAW. Sebagai istri seorang khalifah, ia bukanlah wanita yang manja dan ingin dilayani oleh orang lain. Justru—seperti juga suaminya—selalu siap melayani rakyatnya, kapan pun dan di mana pun. Tak terkecuali di tengah malam, dan harus berperan sebagai bidan.
Keteladanan Ummu Kultsum tersebut dan istri-istri para khalifah—Abu Bakar Ash- Shiddiq, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib—bisa dibaca secara lengkap dan penuh inspirasi dalam buku ini. Selain itu, penulis juga mengupas pernikahan Khalifah Hasan bin Ali, istri-istri para khalifah Bani Umayyah, dan istri-istri para khalifah Bani Abbas.
Membaca buku ini, kita bisa mendapatkan pencerahan bahwa perempuan yang terpilih menjadi istri para Khulafaur Rasyidin (empat khalifah) adalah sosok yang luar biasa. Mereka mempunyai nasab yang baik dan cerita-cerita menarik dalam kehidupan mereka.
Mereka telah memberikan kontribusi serta dukungan kepada suami tercinta dalam mewujudkan dakwah Islam. Merekalah contoh istri-istri terbaik. Menarik bagi kaum Muslimin mengetahui seluk-beluk mereka karena banyak hikmah yang dapat dipetik.
Begitu pula, keteladanan istri-istri para khalifah sesudah Khulafaur Rasyidin. Hikmah-hikmah tersebut dapat dijadikan cermin dalam menjalani kehidupan kita agar punya posisi yang baik—sebagaimana mereka—di hadapan Allah.
Judul : Kisah Teladan Istri Para Khalifah
Penulis : M Raji Hasan Kinas
Penerbit : Gema Insani Press
Cetakan : I, Maret 2012
Tebal : 464 hlm