REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) tanam padi bersama di Kampung Ragas Masigit, Kecamatan Carenang, Serang, Banten, Jumat (20/4).
“Program ISNU ini langsung menyentuh masyarakat bawah, yaitu masyarakat petani. Program menanam padi ini juga akan dilakukan di sejumlah daerah lain, diantaranya di Indramayu dan Jember,” kata Ketua Umum ISNU, Ali Masykur Musa. Selain itu, Ali yang langsung terjun sendiri ke sawah bersama puluhan orang lainnya ini berorientasi mensukseskan Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K).
“Ini awal dari kegiatan ISNU yang akan disusul dengan program-program lain,” katanya.
Sementara itu, salah satu Ketua ISNU, Nur Hasan mengatakan lahan yang ditanami padi oleh ISNU di Serang Banten cukup luas, yaitu 60 hektare. Pihaknya memang diakui tengah mengembangkan GP3K dengan melakukan intensifikasi ekstensifikasi atau perluasan lahan.
Pria asal Lumajang ini mengatakan, pemerintah melalui Kementerian BUMN berencana mencetak lahan baru seluas 100 ribu hektare mulai tahun ini hingga 2014. Langkah ini untuk menggenjot produksi beras dan guna mencetak lahan baru tersebut dibutuhkan anggaran sebesar Rp 9,5 triliun.
Nur berharap, ini sebagai cara rekondisi lahan karena saat ini banyak lahan pertanian tidak dikelola dengan baik dan ditelantarkan. Selain itu, juga perlu dilakukan perluasan lahan agar produktivitas petani menjadi lebih tinggi, minimal di atas rata-rata nasional.
“Melalui pelaksanaan program ini, diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian, membuka lapangan kerja baru untuk tenaga kerja pertanian, dan menekan laju alih fungsi lahan,” jelasnya.
Acara penanaman padi akan diawali dengan tumpengan dan selamatan untuk kesuksesan program tersebut. Usai melakukan penanaman padi, ISNU memberikan bantuan alat pengairan dan MCK untuk masyarakat setempat. Selain itu, ISNU juga menggelar pengajian dan ceramah agama yang dihadiri tokoh masyarakat setempat pada Kamis (19/4) malam lalu.