REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengatakan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun ini kemungkinan naik. "Kemungkinan akan naik, keputusannya saat ini sedang dibahas oleh DPR dan akan disampaikan besok (Kamis-red) hasilnya," kata Suryadharma usai menghadiri pembukaan rapat kerja nasional Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di IPB International Convention Center Bogor, Rabu (11/4).
Namun dia tidak menyebutkan kisaran kenaikan BPIH yang direncanakan. Dia hanya menjelaskan bahwa BPIH dinaikkan karena biaya pemondokan di Arab Saudi dan penerbangan ke negara Timur Tengah itu saat ini naik.
"Ada dua hal yang krusial di dalam pembahasan BPIH ini, pertama pemondokan atau biaya sewa perumahan di Mekkah yang saat ini harganya melambung tinggi dan yang ke dua harga tiket pesawat," katanya.
"Tahun lalu harga perumahan 3.150 real, jadi tahun ini misalnya naik 3.700 real berarti ada kenaikan 550 real, saya kira dengan jumlah ini masih bisa dapat dipahami," ujarnya.
Sementara itu untuk penerbangan, lanjut Menteri, Garuda Indonesia masih mematok harga sebesar 2.263 dolar AS atau naik dari tahun lalu yang tahun lalu 2.020 dolar AS. Ketua DPP LDII Abdullah Syam menyatakan, masyarakat tidak dapat berbuat banyak jika pemerintah memutuskan menaikkan BPIH.
"Jika naik kita mau bilang apa, itu menjadi keputusan pemerintah. Saat ini kita tinggal memanajemen diri kita agar bisa memiliki tabungan untuk bisa melaksanakan ibadah haji," tandasnya.