Selasa 20 Mar 2012 19:12 WIB

Mualaf Aishah Schwartz, Pembela Hak-Hak Muslimah (1)

Rep: Indah Wulandari/ Red: Chairul Akhmad
Aishah Schwartz
Foto: Al-Jazirah
Aishah Schwartz

REPUBLIKA.CO.ID, Berangkat dari rasa kagum pada ajaran Islam yang dinilainya lembut, Aishah Schwartz memutuskan menjadi mualaf pada April 2002.

Tak sekadar memeluk Islam, Muslimah asal Amerika Serikat (AS) ini kemudian meretas kegiatan dakwah melalui dunia aktivis dan kepenulisan.

Lewat dakwahnya, ia berupaya membuka wawasan dan pemahaman masyarakat, utamanya masyarakat AS, bahwa terorisme tak berkaitan dengan konsep jihad yang diyakini kaum Muslim.

Demi dakwahnya pula, Schwartz pernah melancarkan protes kepada Presiden Prancis, Jacques Chirac. Mengenakan busana bak patung kebanggaan warga AS, Liberty, Schwartz berorasi di depan Kedutaan Besar Prancis di Washington DC pada 17 Januari 2004. Kala itu, dia meneriakkan keprihatinan atas kebijakan Pemerintah Prancis yang melarang Muslimah mengenakan jilbab di sekolah ataupun kantor.

Schwartz kembali beraksi pada 2006 saat mengupayakan tempat khusus bagi Muslimah saat beribadah di dekat Ka'bah, Masjidil Haram. Tak hanya di lapangan, kampanye Schwartz juga dilakukan melalui dunia maya dengan memajang poster berbunyi: "We Have a Right to Pray in This Space!"

Dia juga menulis pernyataan yang ditujukan langsung kepada Raja Arab Saudi, Abdullah bin Abdul Aziz. Saat dia membacakan pernyataannya, reporter dari salah satu media Mesir, Al-Ahram, berkomentar bahwa aksi ini patut ditiru oleh kaum feminis Islam lainnya.

Selain mengungkapkan kegelisahannya secara langsung, Schwartz juga aktif menulis di blog, "Sister Aishah's Journey", yang dikelola kelompok blogger pembaca The Daily Reviewer. Dia tergabung di dalamnya sejak September 2009. Blog ini kemudian terpilih sebagai salah satu dari 100 blog favorit pembaca.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement