Senin 12 Mar 2012 22:16 WIB

Keteladanan Seorang Mujahidah Dakwah

Rep: Irwan Kelana/ Red: Chairul Akhmad
Langkah Cinta untuk Indonesia (ilustrasi).
Foto: islamedia.web.id
Langkah Cinta untuk Indonesia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Mungkin tak banyak perempuan Indonesia yang berhasil menjalankan aktivitas publik dan domestik secara berimbang. Boleh jadi banyak orang yang beranggapan bahwa sulit memadukan keduanya secara seimbang, dalam arti kata sukses di luar rumah dan sekaligus juga sukses di dalam rumah.

Namun, Yoyoh Usroh (1962-2011) berhasil membuktikan bahwa aktivitas publik dan domestik dapat sama-sama berjalan dengan baik  ketika seorang Muslimah  mampu menjalankannya secara seimbang.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mampu mengatur dan mengelola dengan baik antara aktivitas dakwahnya, aktivitas sosialnya, aktivitas politiknya, bisnisnya, hingga rumah tangganya yang memiliki 13 putra-putri, hingga dua orang cucu.

Semua itu tanpa melupakan tadarrus Alquran rata-rata dua juz per hari, shalat Dhuha, hingga qiyamul lail. Banyak orang yang terheran-heran bagaimana dia mengatur waktunya. Dan banyak sekali orang dari berbagai kalangan yang terinspirasi oleh sepak terjang perjuangannya yang luar biasa.

Karena itu, ketika Yoyoh secara mengejutkan dipanggil pulang oleh Allah SWT akhir April 2011, banyak sekali orang yang merasa kehilangan. Dwilogi buku ini–Langkah Cinta untuk Indonesia dan Langkah Cinta untuk Keluarga–berupaya memotret kiprah perjuangan wanita yang layak disebut sebagai mujahidah dakwah itu melalui karya-karya tulisnya, pidato-pidatonya dalam berbagai forum nasional dan internasional, aspirasi dan perjuangannya sebagai anggota Komisi I dan Komisi VIII DPR; sikap keseharian dan kesederhanaannya kepada keluarga, kerabat, masyarakat luas, hingga konstituennya.

Selain itu, buku ini juga memuat kesaksian berbagai tokoh, baik dari kalangan anggota dewan, menteri, petinggi partai, ustadz/ustadzah, dosen, staf di DPR, hingga suami, anak, orang tua, saudara, dan pembantunya.

Banyak sekali keteladanan yang bertebaran di buku ini, yang insya Allah akan menginspirasi siapa pun yang membacanya.

Tak berlebihan kalau para penulis buku ini menguntai kalimat indah, “Kepergian beliau dan cerita-cerita indah tentang beliau sudah selayaknya menjadikan kita semakin sadar bahwa orang-orang saleh selalu ada dan mungkin ada di setiap zaman. Orang-orang saleh itu mungkin berada di mana saja, tidak hanya di masjid-masjid akan tetapi mungkin di dunia politik karena Islam adalah agama yang universal dan menyeluruh.

Judul buku   : Langkah Cinta untuk Indonesia dan Langkah Cinta untuk Keluarga

Penulis          : Zirlyfera Jamil dkk

Penerbit       : Robbani Press

Cetakan       : I, Agustus 2011

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement