REPUBLIKA.CO.ID, Jika ingin mengetahui kemuliaan akhlak Rasulullah SAW, kita perlu menyelami seluruh sisi kehidupan beliau. Hal ini perlu dilakukan karena memang seluruh kehidupan Rasulullah SAW dipenuhi akhlak mulia.
Anas bin Malik RA meriwayatkan bahwa ketika para sahabat sedang berada di dalam masjid bersama Rasulullah SAW, tiba-tiba seorang Badui datang lalu kencing di dalam masjid.
Para sahabat spontan menghardik Badui itu dan hendak mengusirnya. Namun, Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kalian menghentikannya (Badui itu dari kencingnya). Biarkanlah dia!"
Para sahabat pun membiarkannya hingga ia selesai kencing. Setelah itu, Rasulullah SAW menasihati si Badui agar jangan lagi kencing di masjid, kemudian meminta sahabat mengambil seember air, Rasulullah pun menyiram bekas air kencing itu. (HR Muslim).
Ibnu Umar RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah berkata dan berbuat keji atau berpura-pura berbuat keji untuk membuat orang lain tertawa. (HR Bukhari-Muslim).
Anas juga berkata, "Selama aku berkhidmat kepada Rasulullah selama sepuluh tahun, aku tidak pernah mendengar beliau berkata "Ah". Beliau juga tidak pernah mempertanyakan apa yang aku kerjakan, tidak pernah mengatakan kenapa kamu tidak begini, kenapa tidak begitu." (HR Bukhari-Muslim).
Aisya RA menuturkan, Rasulullah tidak pernah tidak pernah membalas perlakuan orang lain demi memuaskan diri. "Namun, jika perlakuan itu merusak peraturan Allah, beliau akan membalasnya (menegakkan hukum baginya) demi agama Allah semata," kata Aisyah.
Suatu ketika Rasulullah dan Anas berjalan bersama. Saat itu beliau mengenakan selendang besar dari Najran. Tiba-tiba seorang Badui mendekati mereka dan menarik selendang beliau itu dengan keras. Pundak Rasulullah sedikit berbekas akibat tarikan itu.
Badui itu lalu berkata, "Wahai Muhammad, berikanlah harta Allah yang tengah ada padamu ini!"
Nabi SAW pun menengok kepadanya dan tersenyum. Beliau kemudian memerintahkan Anas untuk memberikan selendang tersebut kepadanya. (HR Bukhari-Muslim).
Begitulah sebagian kecil akhlak Rasulullah SAW. Marilah bersama-sama kita terapkan dan jadikan panutan. Sungguh, Allah SWT telah berfirman, "Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu..." (QS. Al-Ahzab: 21).