Senin 15 Oct 2012 21:11 WIB

Kedudukan Orang-Orang Berilmu (1)

Rep: Hannan Putra/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: AP
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Syekh Habib Muhammad Ismail mengatakan bahwa medan dakwah dewasa ini menghadapi tantangan yang semakin berat.

Hal ini karena akhlak buruk tumbuh dengan sangat pesat, terutama mereka yang menganut paham at-tarbiyah (pendidikan beragam).

Hal ini memunculkan fenomena berbahaya, seperti anak muda yang tidak mau menghormati orang yang lebih tua, orang-orang pandir yang berani melangkahi ulama, dan para pelajar yang terlibat tawuran.

Mereka saling bermusuhan, melupakan persaudaraan, tidak santun, tidak mau saling memaafkan, dan tidak mau bersabar. Mereka bersikap lebih pandir dari seorang yang tidak berpendidikan sama sekali.

Kini, para pelajar banyak menyelam ke dalam lumpur celaan, pertikaian, dan perkelahian. Bahkan, di antara mereka ada pelajar yang berani menentang para ulama ternama. Hal ini karena mereka tidak sadar bahwa setan sedang meniupkan api permusuhan. Mereka mengira bahwa mereka sedang melakukan sesuatu dibenarkan agama.

Sungguh, seseorang yang menjadikan lidah sebagai pengontrol tingkah laku sangat disayang Tuhan. Karena itu, amal-amal berikutnya ia jadikan sebagai bahan evaluasi atas semua ucapannya.

Evaluasi tersebut mencakup dua pikiran utama sebagai berikut:

1. Akhlak mulia kepada sesama Muslim. Hal ini dilakukan dengan menjaga kehormatan dan menjauhkan orang lain dari hal-hal yang dapat menyakitinya, seperti pembicaraan aib yang kini kian santer terdengar.

2. Akhlak mulia kepada ulama. Hal ini dilakukan dengan menjaga nama baik mereka, mengenal dan mengakui kemampuan dan kelebihan mereka, serta menghindarkan mereka dari fitnah dan pencemaran nama baik.

Poin kedua patut diperhatikan lebih mendalam. Poin pertama merupakan pendahuluan karena ulama memiliki dua hak, yaitu sebagai seorang Muslim dan sebagai seorang yang memiliki kelebihan, dalam hal ini kelebihan ilmu.

Pola ini senada dengan sikap Allah SWT yang telah lebih mengutamakan kaum Muslimin dibandingkan dengan umat lain, kemudian Allah meninggikan derajat orang-orang yang berilmu di antara kaum Muslimin.

Allah SWT berfirman, "... niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat." (QS. Al-Mujadilah: 11).

Allah SWT juga berfirman, "... katakanlah, ‘Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui’?" (QS. Az-Zumar: 9).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement