REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kecaman atas pembakaran pondok pesantren penganut Syiah di Kabupaten Sampang, Madura kembali datang. Kali ini datang dari Dewan Masjid Indonesia yang menyebut pembakaran tersebut sebagai sikap tidak terpuji.
"Kita harus menghadapi kenyataan ini. Apa yang namanya sempalan firqah-firqah, halaqah-halaqah, dan mazhab-mazhab, memang tumbuh subur di negara ini," ujar Plt Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, M. Goodwill Zubir, saat berkunjung ke Istana Wakil Presiden RI, Kamis (2/2).
Dewan Masjid Indonesia, kata Zubir, akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi tenda besar atau payung bagi segala perbedaan tersebut. "Kalau menyangkut penyelewengan akidah atau keyakinan kita akan mencoba kompromi secara ukhuwah islamiyah. Namun jika sudah menyeleweng dari Islam terlalu jauh kita coba pendekatannya secara dakwah Islam," bebernya.
Organisasi tersebut sudah bertekad untuk menyatukan seluruh umat Islam di Indonesia. "Kalau terjadi sedikit gesekan benturan, atau hal-hal yang tidak kita inginkan mari kita duduk bersama, berkomunikasi, kita panggil ulama-ulama dan kiai-kiai intelektual supaya duduk masalah umat ini bisa selesai satu demi satu," katanya.