Rabu 28 Dec 2011 15:34 WIB

Mualaf Butuh Perhatian Umat Islam

Rep: Agung Sasongko/ Red: Chairul Akhmad
Logo PITI
Foto: Blogspot.com
Logo PITI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Stereotip yang mengatakan sebagian mualaf berasal dari kalangan tidak mampu dapat dihilangkan apabila umat Islam benar-benar memberikan perhatian lebih. Selama ini, perhatian itu dirasakan belum optimal.

Ketua Pembina Iman Tauhid Islam (PITI) DKI Jakarta, Syarif Tanudjaja, mengatakan stereotip itu dapat dihilangkan dengan dua hal. Pertama, membantu mereka secara material dengan harapan akan memberikan modal awal guna membimbing mualaf untuk mandiri.

"Seperti kita ketahui, kondisi ini tidak terlepas dari kondisi di mana mereka yang mualaf dijauhi keluarga. Secara otomatis, mereka kehilangan pegangan secara ekonomi," kata dia, Rabu (28/12).

Modal awal itu, papar dia, bisa berupa optimalisasi ekonomis umat seperti pengembangan masjid sebagai sumber kemakmuran umat, melalui hal itu dapat berkembang produk dan jasa halal.

Kedua, kata Syarif, umat Islam perlu memberikan suntikan spiritual berupa pengetahuan dasar dan mendalam tentang Islam. Tanpa pegangan spiritual, mualaf masih rentan untuk meninggalkan keyakinan barunya. Sebabnya, bimbingan, dan arahan saudara-saudara Muslim lain menjadi sangat penting. "Kekuatan iman dan takwa merupakan modal yang tak kalah penting. Apalagi, secara psikologis kondisi mental mualaf belumlah stabil," kata dia.

Maka dari itu, ungkap Syarif, umat Islam perlu menyisihkan perhatiannya kepada para mualaf. Sejarah mencatat, umat Islam menjadi besar lantaran dibangun oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW yang merupakan mualaf. "Insya Allah, sekecil apa pun perhatian yang diberikan akan memberikan dampak positif kepada mereka," pungkas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement