Senin 31 Oct 2011 07:38 WIB

Menag Tinjau Persiapan Kepulangan di Terminal Barat Bandara King Abdul Azis

REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH--Menteri Agama, Suryadarma Ali, meninjau persiapan terminal barat di Bandara King Abdul Azis, Jeddah. Terminal tersebut pada tahun ini akan dipakai sebagian jamaah haji Indonesia yang menggunakan Garuda Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Suryadarma tampak ditemani Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar, yang tengah meninjau kepulangan TKI overstayer di tempat yang sama, Minggu (30/10/2011) sore.

Hadir juga Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Slamet Riyanto, Sekretaris Dirjen PHU Cepi Supriyatna, Vice President Garuda Indonesia Hady Syahrean, Dubes RI untuk Arab Saudi Gatot Abdullah Mansyur, Konjen RI di Jeddah Zakaria Anshar, dan Ketua PPIH Syairozi Dimyati.

Menag yang meninjau gate 22 tampak mendapat penjelasan dari Hady Syahrean perihal persiapan terminal barat yang sampai saat ini masih dalam perbaikan dan pembersihan. Dalam kesempatan itu, menteri meninjau ruang imigrasi dan juga waiting room untuk diberangkatkan pesawat.

Suryadarma Ali mengaku penggunaan dua gate di terminal barat Bandara King Abdul Azis khusus untuk Garuda memang merupakan permintaan Kementerian Agama. Karena setiap tahun pemulangan selalu mengalami keterlambatan, dari empat hingga tujuh jam. Dengan penggunaan terminal barat, diharapkan pemulangan jamaah pada tahun ini akan lebih baik dari tahun sebelumnya.

"Dari kondisinya memadai, jarak tempat tunggu dan pesawat sangat dekat. Mudah-mudahan tidak memakan waktu lama memindahkan jamaah ke pesawat. Karena salah satu problem keterlambatan selain gate adalah pemindahan jamaah ke pesawat. Tapi kalau di sini lokasinya tidak terlalu jauh," paparnya.

Mengenai waktu keterlambatan yang akan dipangkas, Menag mengatakan penggunaan terminal barat ini ditargetkan untuk menekan serendah mungkin keterlambatan kepulangan jamaah haji. "Kita lihat saja nanti pengalaman di sini," ujarnya.

Perihal fasilitas untuk jamaah haji yang belum tampak saat peninjauan, Menag menjelaskan hal tersebut akan disiapkan pada waktunya nanti. "Imigrasi akan disiapkan, begitu juga hal-hal yang berkaitan dengan pemberangkatan, pengangkutan pesawat, dan lain-lain," katanya.

Dalam kesempatan itu, Menteri Agama juga mengimbau agar saat pulang nanti jamaah haji tidak membawa barang-barang yang dilarang seperti gunting kuku, pisau dapur, pinset. Karena jika alat tersebut dibawa, akan membuat x-ray berbunyi dan jamaah tersebut dilarang masuk pesawat. "Kalau satu orang telat lima menit, jika ratusan orang, maka akan memakan waktu yang banyak," tutupnya.

sumber : mch
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement