REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Salah satu penyedia layanan haji dari Jerman, Dussmann telah menandatangani kontrak jutaan euro dengan perusahaan Arab untuk memeriksa kelayakan fasilitas katering disana. Ini merupakan terobosan baru bagi Dussman. Dulu, perusahaan ini hanya menangani angunan, sanitasi, penyediaan keamanan dan administrasi rumah.
Baru-baru ini, perusahaan milik Jerman ini telah menyelesaikan kontrak dengan perusahaan katering A Hijaz (milik Arab Saudi). Sekarang, mereka diminta untuk melakukan "uji kelayakan" pada pembangunan, perencanaan dan operasi fasilitas baru penyedia makanan untuk jamaah. Hal ini akan memperkuat pijakan Hijaz dalam bisnis katering.
Katering Hijaz menydiakan makanan halal yang disesuaikan dnegan hukum Islam. Mereka menyediakan makanan setelah jamaah selesai mengerjkan tawaf. Kini, Hijaz mulai melebarkan sayap bisnis dengan menjual makanannya ke mall, sekolah, rumh sakit, restoran dan swasta.
Banyaknya jumlah jamaah , ditambah dengan kebiasanaan makan yang berbeda-beda tergantung negara asal jamaah cukup membuat perusahaan katering berfikir keras. Memasak untuk banyak orang akan cukup sulit di lingkungan suhu disana sekitar 45 derajat celsius (113 derajat Fahrenheit).
Sampai saat ini, Dussmann hanya memberikan rekomendasi kepada Hijaz. Mereka masih berpikir apakah akan terlibat langsung pada persiapan makanan selama haji atau tidak.