Ahad 25 Sep 2011 18:48 WIB

Ribuan Warga Hadiri Tasyakur Pesantren Alquran Pulo Air

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Chairul Akhmad
Salah satu sudut Pesantren Alquran KH Abdullah Syafi'ie, Pulo Air, Sukabumi.
Foto: http://pesantrenpuloair.com
Salah satu sudut Pesantren Alquran KH Abdullah Syafi'ie, Pulo Air, Sukabumi.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI – Acara tasyakur Pesantren Alquran KH Abdullah Syafi'ie ke-21 dihadiri ribuan orang dari berbagai daerah, Ahad (25/9).

Dalam kesempatan tersebut hadir Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan dan Gubernur NTB, TGH Zainul Majdi. Selain tasyakur pesantren, acara yang dihadiri ribuan orang itu juga untuk memperingati haul almarhum KH Abdullah Syafi'ie yang ke-26 dan haul akbar bersama keluarga jamaah.

Pesantren Alquran KH Abdullah Syafi'ie sendiri berada di kawasan Pulo Air, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi. "Gerakan bersama seperti membaca Alquran dan membayar zakat harus ditanamkan," ujar Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, dalam sambutannya.

Hal tersebut bisa meningkatkan kemajuan umat Islam dalam menghadapi perkembangan zaman. Menurut Heryawan, gerakan disiplin dan hidup berjamaah sebagai hikmah dari puasa harus pula diterapkan. Kebiasaan positif itu harus dilakukan secara konsisten.

Menurut Heryawan, acara tasyakur pesantren Alquran dan haul almarhum KH Abdullah Syafi"ie harus dijadikan momen untuk perbaikan diri. Diantaranya introspeksi mengenai umur manusia yang ada batasnya. Untuk membantu pengembangan Pesantren Alquran, Heryawan menyumbang sebesar Rp 50 juta. Dana itu merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap keberadaan pesantren.

Pimpinan Pesantren Alquran KH Abdullah Syafi'ie, KH Abdul Rasyid, mengatakan tasyakur dan haul pendiri pesantren dilakukan dengan menggelar sejumlah kegiatan. Diantaranya tablig akbar dan pemberian santunan kepada orang tidak mampu.

Momen tasyakkur, kata Rasyid, dijadikan ajang memberikan kepedulian bagi anak tidak mampu. Bahkan anak yang tidak mampu banyak yang belajar di pesantren Alquran Pulo Air. "Untuk membiayai mereka, pengelola pesantren mengelola sejumlah kegiatan usaha. Misalnya memproduksi air mineral Pulo Air," ungkapnya.

Rencananya di lokasi pesantren nanti akan dibangun pabrik air mineral. Keuntungan dari usaha tersebut digunakan untuk penyelenggaraan kegiatan di pesantren. Rasyid menuturkan, saat ini pengelola pesantren masih membutuhkan dana untuk pengembangan pesantren. Pesantren berupaya mengumpulkan sumbangan dari donatur yang peduli pesantren.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement