REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Sore ini, tepatnya pada pukul 16.30 WIB, Senin (29/8), sidang istbat penetapan 1 Syawwal 1432 H akan digelar. Sejumlah tamu undangan tampak mulai berdatangan di kantor Kementerian Agama di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
Selain perwakilan ormas dan duta besar negara Islam, sidang itsbat melibatkan sejumlah pakar hisab rukyat dan instansi yang tergabung dalam Badan Hisab Rukyat (BHR). Di antaranya, Observatorium Bosscha ITB, Planetarium Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal).
Kasubdit Pembinaan Syariah dan Hisab Rukyat Kementerian Agama Muhyiddin mengatakan, sidang dilakukan sesuai ketetapan yang berlaku dalam syariat, yaitu penetapan awal bulan, terutama Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijah oleh pemerintah. Pemerintah mengaku tak bisa memaksakan hasil keputusan. Sifatnya hanya mengimbau, katanya. Termasuk potensi lebaran ganda yang diprediksikan tahun ini.
Muhyiddin mengatakan pengamatan hilal akan dilakukan di 12 titik utama. Titik-titik itu, di antaranya adalah Observatorium Hilal Lhok Nga, Aceh; Pekan Baru, Riau; Menara Timur Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung; Observatorium Bosscha, Lembang, Bandung, Jawa Barat; Pos Observasi Bulan (POB) Bukit Bela-belu, Bantul, Yogyakarta; Mataram, Nusa Tenggara Barat; SPD LAPAN, Biak, Papua; Makassar, Sulawesi Selatan; Samarinda, Kalimantan Timur; Nusa Tenggara Barat; Pantai Gebang, Madura; SPD LAPAN Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat