Senin 15 Aug 2011 15:46 WIB

Lembaga Pembinaan Mualaf Brunei Ingin Pastikan Muslim Baru tak Sendirian

Muslim di Brunei
Foto: BH Photo
Muslim di Brunei

REPUBLIKA.CO.ID, BRUNEI - Setiap tahun Muslim di Brunei Darussalam menyambut anggota baru dalam komunitas mereka. Pasalnya, ratusan orang memutuskan memeluk Islam dan menjadi mualaf.

"Kami memandu mereka sehingga mereka bisa menjalankan ibadah dan ajaran Islam dalam kehidupan," ujar kepala Bagian Konservasi dan Panduan Islam dan Mualaf, Abd Aziz Hj Abd Kahar, di Pusat Dakwah Islam Brunei.

"Kami ingin agar mereka kelak menjadi Muslim utuh yang seimbang lahir batin," imbuhnya. Rupanya setiap tahun tak kurang dari 300 orang memeluk Islam di Brunei.

Tahun lalu, jumlah mualaf mencapai rekor tertinggi dengan sedikitnya 647 orang menjadi Muslim. "Kami ingin saudara dan saudari baru kami memeluk Islam menyeluruh, bukan hanya nama," ujar Abdul Kahar.

"Ada orang-orang yang terlahir Muslim tapi tidak menjalankan ibadah. Kami tak ingin seperti itu," ujarnya.

Pimpinan Muslim mengatakan para mualat diperlakukan sama dengan Muslim lain di Kesultanan tersebut. "Tak ada perbedaan dan pelabelan khusus," ujarnya.

"Kami semua sama dan banyak dari mereka (mualaf) adalah pemimpin di komunitasnya. Kami harus berbahagia dengan kesempatan ini."

Sebagai program pembimbingan, para pemimpin Muslim menyiapkan serangkaian pelatihan bagi mualaf untuk membantu mereka memenuhi ketentuan dalam Islam. "Bantuan akan diberikan kepada mereka yang membutuhkan," tutur Abd Kahar.

"Tujuannya agar tidak ada masalah bagi mualaf kami untuk menjalankan ibadah sesuai Islam," ujarnya

Setelah seseorang mengikrarkan Syahadat, mualaf akan mendapat kursus perkenalan tentang Islam selama 10 hari. "Sejak pertama mereka bersyahadat, kami sudah ada di sana untuk membantu dan memandu mereka," ujar Abd Kahar.

Dalam pelatihan itu, mualaf Brunei juga mendapat materi mengenai apa yang diizinkan dan dilarang dalam Islam. "Pelatihan ini meliputi aspek-aspek akidah, halal (baik objek maupun tindakan menurut hukum Islam) dan haram (mengacu pada perbuatan apa pun yang dilarang oleh agama) serta bersuci atau thaharah.

"Mereka akan dibekali dengna pengetahuan yang membuat mereka mampu melaksanakan kewajiban sebagai Muslim."

Pusat Dakwah juga menawarkan kursus-kursus tingkat lanjut bagi mualaf yang mencari pengetahuan lebih dalam. "Ini adalah bagian dari pembelajaran sepanjang hidup," ujarnya.

Selama Jumat dan Sabtu, Pusat Dakwah juga membuka kelas untuk menjawab semua pertanyaan tentang Islam. "Di kelas ini mereka bisa menyuarakan pertanyaan atau pemikiran dan ganjalan," papar Abd Kahar.

Ia mengatakan semua upaya tadi demi membantu para mualaf memperkuat keyakinan mereka dan perbuatan baik. "Para non-Muslim melihat bagaimana Islam dipraktekkan sehari-hari di Brunei," ujarnya. "Agama ini tertanam dan menjadi bagian dari kehidupan kami. Inilah yang membuat mereka berpikir tentang keindahan Islam dan nilai-nilai di dalamnya.

sumber : On Islam
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement