Jumat 08 Jul 2011 18:39 WIB

Soal Pembinaan Mualaf, Indonesia Masih Perlu Belajar dari Malaysia

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Mualaf baru, ilustrasi
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Mualaf baru, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pola pembinaan mualaf yang dilakukan pemerintah Malaysia boleh dibilang lebih baik ketimbang Indonesia. Kondisi itu tidak terlepas dari besarnya kesadaran pemerintah Malaysia terhadap pentingnya keberadaan mualaf bagi masa depan umat Islam.

Seperti diberitakan Kantor Berita Malaysia, Bernama, Kamis (7/7), pemerintah Malaysia tengah berencana membangun rumah pembinaan terhadap para mualaf. Tak hanya itu mereka juga menyiapkan anggaran untuk tabungan, tunjangan kesehatan dan pekerjaan bagi mualaf.

Menanggapi langkah yang dilakukan Malaysia, Kepala Bidang Pembinaan Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK), Anwar Sujana mengatakan pemerintah Indonesia, utamanya umat Islam tidak memiliki kesadaran seperti yang dimiliki Malaysia. "Kesadaran, itu yang kurang dari kita," kata dia.

Menurut Anwar, selama ini, umat Islam sudah memiliki kepedulian. Hanya saja, lebih menitik beratkan pada kaum dhuafa. Dianggapnya, mualaf itu tidak memiliki masalah yang sama.

Ke depan, Anwar berharap umat Islam bisa menumbuhkan kesadaran itu dengan cara melihat langsung kondisi mualaf. "Jangan hanya senang saudaranya masuk Islam, habis itu selesai sudah," pungkas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement