Selasa 07 Jun 2011 17:13 WIB

Sejarawan Inggris: Kepercayaan Muslim Terhadap Al Qur'an Menyedihkan, Isinya seperti Bait Shakespeare

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Simon Schama
Foto: BBC
Simon Schama

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Setali tiga uang dengan politisi Belanda, Geert Wilders, sejarawan sekaligus penyair asal Inggris, Simon Schama, tak sungkan menyerang Islam secara terbuka. Sasaran Schama lebih spesifik yakni kepercayaan Muslim terhadap Alquran.

Dia menyebut kepercayaan Muslim terhadap Alquran merupakan sebuah hal menyedihkan. "Apakah saya membaca Alquran? Tentu saja tidak. Saya sempat membaca sekilas, tapi bisa saya katakan kepada anda bahwa saya seolah membaca bait Shakespeare," papar dia kepada penonton Telegraph Hay Festival, seperti dilansir dalam lama Telegraph.co.uk, Senin (6/6).

Schama berpendapat Alquran dari beberapa hal memiliki sisi waras, penyayang dan welas asih. Namun, pada bagian lain, kepatuhan yang ketat begitu bertentangan dengan masyarakat modern.

"Saya rasa bait dari kitab perjanjian lama benar-benar luar biasa. Islam, yang saya mengerti, berarti penyerahan. Ada semacam keharusan dalam Alquran," komentar dia.

Schama mengatakan, dalam kitab Ibrani, umat bisa berdebat dengan Allah. Sementara Alquran tidak bisa demikian. Alquran memiliki kelembutan yang tidak bisa dikombinasikan dengan penguasaan debat.

"Siapa pun yang memegang buku berdasarkan wahyu sebagai hukum mutlak dalam membangun masyarakat sipil adalah menyedihkan," ucap dia lantang. Selain meledek keyakinan Muslim, Schama juga menyempatkan diri untuk mengumpat Tony Blair, George W Bush dan Barack Obama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement