Ahad 12 May 2019 17:48 WIB

Lazismu Ungkap Kendala Menghimpun Dana Zakat

Lazismu menargetkan total dana ZIS yang dihimpun tahun ini menembus Rp 150 miliar..

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Gita Amanda
(ilustrasi) logo lazismu muhammadiyah
Foto: tangkapan layar filantropi indonesia
(ilustrasi) logo lazismu muhammadiyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Potensi zakat di Indonesia dinilai sangat besar, mencapai Rp 200 triliun lebih. Hanya saja, penghimpunan dana zakat saat ini masih cukup rendah. Dengan begitu kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan.

Wakil Ketua Badan Pengurus Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Pusat Andar Nubowo menyatakan, Lembaga Amil Zakat (LAZ) di Indonesia termasuk Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) masih menghadapi kesulitan menghimpun dana zakat. Di antaranya terkait masalah kultural.

Baca Juga

"Problemnya kultural, kebanyakan masyarakat berzakat namun belum dicatat. Mereka masih menyalurkan secara konvensional dan belum melalui LAZ kredible dan terakreditasi oleh negara," ujar Andar kepada Republika.co.id, Ahad, (12/5).

Maka ia menegaskan, sosialiasi kepada masyarakat harus terus dilakukan. Tujuannya agar mereka berzakat lewat LAZ sehingga dana zakat dapat dihimpun secara sistematis demi kepentingan umat.

"Selama ini mereka bayar zakat langsung ke pribadi. Misalnya ke tetangganya yang miskin, ya, jadinya tidak ada perubahan," kata Andar.

Jika semua orang berzakat lewat LAZ, maka dana zakat yang terkumpul semakin banyak mencapai ratusan triliun. "Kalau ratusan triliun bisa dikelola baik, Insya Allah akan bagus," tuturnya.

Lazismu sendiri menargetkan, total dana ZIS termasuk kurban dan lainnya yang terhimpun tahun ini bisa menembus Rp 1 triliun. Sebelumnya jumlah penghimpunan pada 2018 sekitar Rp 700 miliar.

"Kalau dana zakatnya saja, diharapkan bisa terhimpun hingga Rp 150 miliar sampai Rp 200 miliar tahun ini. Lalu dari infak, sedekah, serta dana kemanusiaan yang terhimpun diharapkan pula tahun ini lebih besar dibandingkan sebelumnya," jelas Andar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement