Selasa 26 Mar 2019 16:05 WIB

Program RSP Dompet Dhuafa Singgalang, Ringankan Beban Pasien

Dompet Dhuafa membuka program RSP untuk pasien yang berobat di RS M Djamil.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Gita Amanda
Rumah Singgah Pasien (RSP) Dompet Dhuafa Singgalang di Kawasan Jati Rawang, Kota Padang, Selasa (26/3).
Foto: Republika/Febrian Fachri
Rumah Singgah Pasien (RSP) Dompet Dhuafa Singgalang di Kawasan Jati Rawang, Kota Padang, Selasa (26/3).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Tati (32 tahun), seorang ibu berasal dari Provinsi Jambi harus bolak-balik Jambi-Padang dalam 11 bulan terakhir. Sekali dua minggu Tati harus ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang untuk mengantarkan putri bungsunya Yumna yang mengidap penyakit kanker Neuroblastoma.

Awalnya pengobatan Yumna dilakukan di Jambi. Tapi karena kondisi rumah sakit di daerah tersebut tidak memadai untuk menangani Yumna, sejak April lalu dia dirujuk ke RSUP M Djamil. Untuk penanganganan kanker, rumah sakit tersebut salah satu yang terbaik di Sumatera. Selain M Djamil, rujukan penanganan kanker dk Sumatera ada di Kota Medan Sumatera Utara yakni RSUP Adam Malik.

Baca Juga

Awal-awal ke Padang, Tati memang kesulitan untuk tempat tinggal dan biaya makan selama mendampingi Yumna yang baru berumur 1,5 tahun. Ketika sering bolak-balik RSUP M Djamil, Tati mendapatkan informasi kalau ada program Rumah Singgah Pasien (RSP) dari Dompet Dhuafa Singgalang.

Sejak saat itu, setiap kali ke Padang, Tati selalu ke RSP dan menganggap rumah tersebut menjadi rumah yang nyaman baginya bersama Yumna setiap kali berobat. Selain biaya makan, penginapan gratis, Tati merasa adanya aura kekeluargaan bersama pihak pengelola RSP dan dengan keluarga pasien yang ada di sana. Satu sama lain penghuni RSP saling bantu dan saling menguatkan satu sama lain agar selalu tabah dengan cobaan.

“Di Padang ini saya tidak punya saudara. Jadi tidak tahu mau ke mana sementara biaya yang saya punya tidak banyak. Saya berterima kasih sekali kepada Dompet Dhuafa. Semoga semuanya dibalas oleh Allah SWT,” ujar Tati.

Tati mengaku sehari-hari dirinya bekerja menjual pecel membantu orang tuanya. Selama mendampingi Yumna berobat jalan ke Padang, ia harus berhenti jualan. Tiga anaknya yang lain harus dirawat oleh suaminya yang sehari-hari juga banting tulang mencari nafkah.

Cerita lain dari Sudirman (67) tahun. Sudirman berobat ke  RSUP Mdjamil karena kakinya patah akibat kecelakaan lalu lintas. Ia pernah disenggol sepeda motor. Saat ini Dirman sedang rawat jalan di M Djamil untuk membuka pen atau besi yang dipasang di kakinya.

Dirman yang berasal dari Lintau, Tanah Datar tidak memiliki kerabat dekat. Istrinya sudah meninggal dan tidak punya anak. Kerabatnya yang lain tidak ada yang merawatnya. Jadinya selama pengobatan, Dirman didampingi oleh pendamping dari RSP DDS.

“Keluarga saya tidak ada. Saya ke sini sendirian. Saya merasa keluarga saya mereka ini (pengelola dan pasien RSP) karena mereka lebih peduli kepada saya,” cerita Dirman. Dirman berharap kakinya bisa sembuh dan bisa beraktivitas lagi. Dirman mengaku ingin tubuhnya sehat dan bugar supaya tidak merepotkan orang lain.

photo
Rumah Singgah Pasien (RSP) Dompet Dhuafa Singgalang di Kawasan Jati Rawang, Kota Padang, Selasa (26/3).

Dompet Dhuafa Singgalang (DDS) membuka Program Rumah Singgah (RSP) bagi para pasien yang berobat di RSUP M Djamil. Program ini mulai didirikan sejak 9 April 2019 lalu. Sampai sekarang sudah kurang lebih 11 bulan berjalan, RSP DDS sudah menampung 230 pasien yang rawat jalan di RSUP M Djamil. Kalau ditotal Rumah Singgah DDS sudah menampung 638 orang sejak bediri. Dengan rincian 230 pasien dan 408 orang keluarga pasien yang mendampingi.

“Bermula dari keprihatinan melihat pasien dan keluarga pasien yang berobat ke RSUP M Djamil Padang yang dari luar kota Padang. Mereka sulit mencari tempat tinggal karena keterbatasan biaya. Jadi kami buat program Rumah Singgah untuk mempermudah akses pasien ke RSUP M Djamil,” kata Pimpinan Cabang DDS Hadie Bandaran Syah di Rumah Singgah DDS di Kawasan Jati, Kota Padang, Selasa (26/3).

Hadie menjelaskan pasien-pasien yang ditampung di Rumah Singgah DDS ini mayoritas berasal dari luar Kota Padang. Yakni dari kabupaten-kabupaten di Sumbar dan tidak sedikit juga yang berasal dari luar Sumbar seperti dari Jambi, Bengkulu, Sumatera Utara, Riau bahkan ada yang dari Jawa Barat.

Dompet Dhuafa melihat walau tanggungan biaya pengobatan atau perawatan di rumah sakit sudah ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, tetap saja pasien dan keluarga pasien butuh biaya banyak untuk tempat tinggal dan biaya makan. Terlebih bagi mereka yang tidak punya saudara untuk menumpang tinggal di Kota Padang.

Untuk itu, DDS mencoba menghadirkan solusi untuk membantu meringankan beban pasien yang rawat jalan di RSUP M Djamil. Di situ DDS menyediakan tempat tinggal, tempat istirahat, menyediakan makanan dan pendampingan untuk menjaga mental pasien beserta keluarga.

Hadie menyebutkan RSP DDS ini selalu penuh. Pasien dan keluarga pasien datang dan pergi bergantian. Karena kondisinya RSUP M Djamil merupakan rumah sakit rujukan sehingga banyak sekali pasien dari berbagai kalangan berobat ke sana. Saat ini RSP DDS baru ada dua unit. Mereka berencana terus memperbanyak unit RSP supaya semakin banyak pasien dan keluarga pasien yang terbantu.

“Kami prihatin melihat keluarga pasien yang tidur di bawah tangga dan emperan rumah sakit. Dan pasien yang dirujuk tidak perlu bingung lagi mencari penginapan dan kebutuhan hariannya, terutama makan dan minum. Itu kami sediakan di sini (RSP),” ucap Hadie.

Dalam menjalankan RSP ini, DDS bersinergi dengan Unit Pelayanan Zakat (UPZ) Alumni Fakultas Kedokteran Unand. Pimpinan UPZ Alumni FK Unaand Ali Margosim mengatakan lembaganya juga fokus dalam menghimpun, mengelola dan menyalurkan zakat bagi yang membutuhkan.

Kali ini, UPZ Alumni FK Unand bergandengan dengan DDS untuk melancarkan program RSP. UPZ selain membantu dana, mereka juga membantu menyediakan tenaga dokter, perawat dan bidan untuk pasien. Karena anggota dari UPZ Alumni FK Unand ini memang berlatar belakang sebagai dokter, perawat, bidan dan psikiater.

“Ini salah satu bentuk pelayanan kesehatan dari kami dengan adanya RSP. Kami juga banyak belajar dari Dompet Dhuafa,” kata Ali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement