REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Direktur Dompet Dhuafa Yogyakarta, Bambang Edi Prasetyo mengatakan, sepanjang 2018 mereka berhasil menghimpun kepercayaan zakat sebesar Rp 4,9 miliar. Ini mengalami peningkatan dari 2017.
"Kenaikan lima persen dari penghimpunan 2017 sekitar 4,2 miliar," kata Bambang kepada Republika.co.id, Senin (25/3).
Ia menilai, kenaikan kepercayaan itu disebabkan berbagai faktor. Mulai tren ekonomi masyarakat yang mulai tumbuh, dan sebagian besar kalangan yang tumbuh merupakan kalangan muda atau angkatan kerja baru di DIY.
Lalu, pertumbuhan ekonomi kreatif di DIY yang cukup menggeliat. Tapi, ia merasa, edukasi tentang zakat masih belum banyak, dan mengakibatkan pemahaman zakat masyarakat masih terbilang minimal.
"Padahal, zakat itu ada banyak, ada zakat penghasilan, ada zakat fitrah, ada zakat mal, dan ini yang mungkin belum terdukasi, sisi-sisi inilah yang akan kita perdalam pada 2019," ujar Bambang.
Secara umum, Bambang menuturkan, kesadaran masyarakat DIY sudah cukup tinggi terhadap zakat penghasilan. Meskipun, penghimpunannya masih berjarak cukup jauh dengan potensi zakat penghasilan yang besar.
Selain itu, penghimpunan hal-hal yang sifatnya kemanusiaan terbilang cukup tinggi di DIY. Hal itu terlihat seperti bencana-bencana banjir dan longsor pekan lalu yang penghimpunannya cukup cepat.