Kamis 26 Jul 2018 16:34 WIB

Baznas Terbitkan Buku Pertama Risiko Pengelola Zakat

Ada empat risiko yang teridentifikasi di lembaga zakat.

Rep: Novita Intan/ Red: Dwi Murdaningsih
Masyarakat membayar zakat
Foto: YOGI ARDHI/REPUBLIKA
Masyarakat membayar zakat

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Bank Indonesia meluncurkan buku Manajemen Risiko Pengelolaan Zakat. Buku ini sebagai pedoman bagi para stake holders perzakatan di suluruh dunia.

Ketua Baznas Bambang Sudibyo mengatakan buku ini merupakan karya ilmiah yang dikerjakan Puskas Baznas dalam waktu dua tahun.

"Kerja besar yang digarap Pusat Kajian Strategis (Puskas) Baznas ini merupakan yang pertama di dunia,” ujarnya di IPB Convention Center, Kamis (26/7).

Sementara Anggota Baznas Irsyadul Halim menambahkan buku ini diproyeksikan dicetak dalam dua versi, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

 

“Selama ini pengelolaan zakat belum optimal baik secara SDM, managemen dan dalam pemanfataan zakat. Ada suatu aset bagi kita Baznas yang tugasnya meningkatkan status fungsi zakat di Indonesia,” ucapnya.

Direktur Puskas Baznas, Irfan Syauqi Beik memaparkan, secara internasional, buku Manajemen Risiko Pengelolaan Zakat akan di-launching pada Konferensi World Zakat Forum (WZF) pada Desember 2018 mendatang di Malaka, Malaysia.

Menurut dia, salah satu upaya untuk mengoptimalkan potensi zakat adalah dengan meningkatkan kinerja pengelolaan zakat nasional. Dan hal fundamental yang perlu dilakukan adalah menjaga transparansi, akuntabilitas serta kredibilitas institusi pengelola zakat melalui upaya pengelolaan risiko yang ada.

Menurutnya, risiko-risiko tersebut dapat dikendalikan dan dikelola dengan menggunakan prosedur dana metodologi untuk mengidentifkasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko yang timbul di institusi zakat. Teridentifikasi

empat jenis risiko dalam lembaga zakat.

Risiko tersebut meliputi reputasi dan kurangnya kepercayaan masyarakat, risiko penyaluran, risiko operasional dan kepatuhan syariah, serta risiko transfer antarnegara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement