Selasa 23 Oct 2018 16:03 WIB

Tim Medis RZ Terjebak Longsor Pascalayanan Kesehatan di Sigi

Kesembilan tim medis terdampar di lokasi tanpa perbekalan logistik.

Tim medis Rumah Zakat terjebak longsor setelah aksi pelayanan kesehatan di Sigi.
Foto: Rumah Zakat
Tim medis Rumah Zakat terjebak longsor setelah aksi pelayanan kesehatan di Sigi.

REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Tim medis Rumah Zakat (RZ) berada di permukiman masyarakat di daerah pegununganan di Kecamatan Kulawi, Sigi, setelah melakukan pelayanan siaga sehat untuk masyarakat. Kesembilan orang tim medis tersebut sempat terdampar di lokasi tanpa perbekalan logistik yang matang, termasuk pakaian ganti.

Selama dua hari tim bertahan dengan logistik seadanya. Logistik makanan menipis, sementara di lokasi keberadaan warung dan toko masih sangat terbatas. Pada pukul 19.41 Wit, tim relawan menuju Kapolsek Kecamatan Kulawi untuk mendapatkan info logistik. Dengan berbaik hati dan sigap relawan Rumah Zakat di layani dan disediakan makanan oleh Polsek Klawi.

"Kalian semua bisa makan di sini saja, tapi maaf mungkin seadanya saja, kondisinya logistik di sini menipis karena jalur tertutup longsor. Di sini kami ada mi dan nasi, akan kami sediakan," ucap salah satu polisi di sana.

photo
Tim medis Rumah Zakat terjebak longsor setelah aksi pelayanan kesehatan di Sigi.

Di tengah keterbatasan tetap saling menguatkan. Saling membantu ketika dalam kesulitan. Senyum dan syukur bahagia terpancar dari tim relawan medis Rumah Zakat. "Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Kapolsek Kecamatan Kulawi atas support yang telah diberikan," ujar Relawan Rumah Zakat, Hesti, seperti dalam siaran persnya.

Sabtu (20/10), 13 tim medis dan logistik Rumah Zakat berhasil menembus daerah Kolawi, Sigi. Daerah yang terisolir karena jalan menuju lokasi banyak tertimbun longsoran.

Seharian berbagi tugas, 11 orang diantaranya melayani warga desa, dua orang mendampingi pasien yang dirujuk menuju rumah sakit di kota. Dua orang yang mendampingi sudah aman berada di kota Palu.

Namun, 11 orang lainnya harus tertahan. Saat tim bersiap kembali, hujan besar dan longsor terjadi. Jalur kembali tak bisa dilewati. Tak ada pilihan, malam Ahad (21/10) tim harus menginap di rumah warga, dengan perbekalan seadanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement