Selasa 26 Jun 2018 07:49 WIB

Isabelle Matic Ajak Umat Islam Teladani Rasulullah

Rasulullah tidak pernah marah meski dihina.

Mualaf
Foto: Onislam.net
Mualaf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pascainsiden berdarah di kantor majalah satire Charlie Hebdo, beberapa tahun lalu merupakan masa sulit bagi komunitas Muslim di Prancis. Namun, di tengah masa sulit ini, simpati untuk Islam tetap saja hadir.

Salah satunya dari sutradara Prancis, Isabelle Matic. Bahkan, tak hanya bersimpati, sutradara wanita ini juga memutuskan untuk menjadikan Islam sebagai agamanya. Melalui akun Facebook-nya, Isabelle pada Ahad (11/1), secara resmi mengumumkan dirinya telah menjadi mualaf.

“Di tengah berbagai kejadian mengerikan, termasuk yang berkaitan dengan Charlie Hebdo, aku umumkan bahwa sekarang aku seorang Muslim. Aku telah melaksanakan rukun Islam yang pertama (membaca syahadat), bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah,” tulisnya.

Tak lupa, ia mengucapkan terima kasih kepada aktor asal Maroko, Hicham Bahloul, karena telah mengumumkan keputusannya menjadi Muslimah di sebuah koran Maroko.

Berislamnya Isabelle, seperti dilansir onislam.net, Kamis (15/1), membuat publik Prancis terperangah. Apalagi pasca penyerangan terhadap kantor Charlie Hebdo oleh para teroris yang mengaku berasal dari kelompok militan Islam.

Lantas, apa yang membuatnya terpikat pada Islam dan memutuskan untuk memeluk agama yang Rahmatan lil alamin ini?

Dalam akun Facebook-nya, ia memang tidak secara perinci menjelaskan alasannya memeluk Islam. Ia hanya mengajak umat Islam untuk meneladani sikap dan kepribadian Nabi Muhammad SAW, terutama ketika menghadapi berbagai macam hinaan.

“Meskipun Nabi SAW terus dihina, beliau tetap tersenyum dan ramah terhadap mereka (orang yang menghina),” katanya.

Bersikap bijak, menurut dia, adalah jawaban terhadap segala bentuk provokasi. “Dan inilah yang diajarkan Nabi kita tercinta untuk kita,” tulis Isabelle.

Sikap keras kepala Charlie Hebdo yang ditunjukkan dengan kembali menerbitkan karikatur Nabi Muhammad SAW di sampul depannya pada Rabu (14/1), tak lepas dari perhatian Isabelle. Menurut dia, umat Islam di seluruh dunia tak perlu terbakar amarah yang membabi buta melihat ulah majalah satire itu. “Ketika Charlie Hebdo terbit lagi, insya Allah, jangan kita terpancing. Jangan kita merespons dengan provokasi. Abaikan saja itu,” ujar Isabelle.

Sayangnya, wanita berambut pirang ini masih meyakini bahwa apa yang dilakukan Charlie Hebdo merupakan bagian dari kebebasan berekspresi. “Apakah aku masih mendukung kebebasan berekspresi yang dilakukan Charlie Hebdo? Ya, tentu saja. Malah, ada masjid yang mengirimiku SMS dan menyatakan sependapat dengan aku.”

Bagi Isabelle, apa yang dilakukan Charlie Hebdo dengan karikatur-karikaturnya hanyalah gurauan. “Mereka hanya bercanda tentang sebuah karakter, menggambarnya kemudian memberinya nama Muhammad. Padahal, jelas-jelas itu bukan Muhammad, Nabi kita.”

sumber : Oase Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement