Rabu 06 Feb 2019 23:23 WIB

DMI Terus Berupaya Tingkatkan Kualitas Masjid

DMI menyadari adanya penurunan peran masjid bagi masyarakat.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Ketua Umum DMI, KH Masdar Farid Mas'udi berceramah di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat (ilustrasi)
Foto: Republika/Rahmat Fajar
Wakil Ketua Umum DMI, KH Masdar Farid Mas'udi berceramah di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Waketum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Masdar F Mas’udi menyadari adanya penurunan peran masjid bagi masyarakat. Menurut dia, penurunan ini dapat bersumber dari beberapa hal. Antara lain kurangnya pengelolaan manajemen masjid, hingga kurangnya semangat Dewan Kepengurusan Masjid (DKM) untuk memajukan masjid.

“Kita menemukan masalah bahwa masjid tidak memiliki pusat yang memegang kendali. Kalau sekarang kebanyakan masjid memang bebas manajemennya sehingga tidak ada penentu kebijakan untuk menghindari sesuatu yang perlu dihindari, dan hanya terpaku pada keputusan pengelola masjid,” kata Masdar saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (6/2).

Jika terus dibiarkan, maka masjid dapat menjadi tempat yang potensial untuk menyebarkan paham-paham ekstrimis bahkan radikal. Maka dari itu, perlu adanya upaya untuk mengantisipasinya, baik dengan melakukan pelatihan sumber data manusia (SDM) hingga pembaharuan manajemen masjid.

Salah satu program yang digagas DMI, adalah dengan menyelenggarakan Silaturahim Nasional (Silatnas) Pemuda Remaja Masjid Indonesia. Kegiatan ini, Masdar mengatakan, merupakan upaya antisipasi atas perubahan zaman, termasuk persiapan menyambut era globalisasi dan industrialisasi 4.0.

“Artinya, mau tidak mau kita dipaksa untuk bersiap menghadapi perubahan ini agar tetap bisa mempertahankan eksistensinya dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi ummat, masyarakat, dan bangsa Indonesia, bahkan dunia,” kata dia.

Hal pertama yang perlu diperbaiki, Masdar mengatakan ialah fisik masjid dan peningkatan kemampuan SDM. Masjid, kata dia perlu diisi dengan kegiatan khutbah dan ceramah oleh para alim ulama seperti kiai, ustaz, khatib, dan da’i dengan sebaik-baiknya. Dalam beberapa tahun terakhir, dia mengatakan, DMI secara khusus juga menjalankan program-program terkait peningkatkan sumber daya manusia (sdm) di masjid, sembari terus melakukan perbaikan fisik masjid. “Selanjutnya, DMI terus bergerak memperbaiki sdm pengurus masjid di seluruh Indonesia,” ujar dia.

Menurut Masdar, DMI harus terus menjaga keseimbangan antara fisik masjid, pengurus masjid, dan jamaah yang mengisi kegiatan di masjid. “Semoga masjid di Indonesia yang banyak sekali ini dapat lebih terkendali dan solid, sehingga paham radikal dapat lebih ditekan perkembangannya,” kata Masdar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement