REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah tokoh 'kota wali'Cirebon, mendatangi Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI), Komjen Pol Drs H Syafruddin MSi, Sabtu (31/3), di Kantor Pusat DMI, Jalan Jenggala, Jakarta Selatan. Mereka tergabung dalam Tim Wisata Religi Berbasis Masjid di Wilayah se-Keresidenan Cirebon.
Menurut H Syafruddin, kedatangan para tokoh Cirebon ini membawa konsep Wisata Religi Berbasis Masjid yang akan memadukan Masjid Sunan Gunung Jati, Keraton Kasepuhan Cirebon, Keraton Kanoman Cirebon dan Masjid Raya At Tagwa, Cirebon. "Konsep Wisata Religi Berbasis Masjid ini merupakan program utama Dewan Masjid Indonesia. Yakni pengembangan destinasi wisata religi berbasis masjid untuk memakmurkan dan dimakmurkan, di seluruh Indonesia yang memiliki potensi," katanya.
Karena itu, H Syafruddin sangat mengapresiasi pihak Keraton Kasepuhan dan Kasunanan Cirebon yg bersedia menjadikan kompleks keraton dan masjidnya menjadi tujuan utama wisata religi. "Insya Allah selain di Cirebon, DMI Pusat segera akan me-launching wisata religi di Masjid Kanoman yang ada di dekat keraton Ngayogjakarta, masjid yang ada didekat Istana Maemun, Masjid Raja Ali Haji di Pulau Penyengat, dan Masjid Baiturrahman Banda Aceh bersama dengan Kementerian Pariwisata," katanya.
Sementara itu, di Hadapan Wakapolri ini, para tokoh asal Cirebon sudah memaparkannya dan mempresentasikan konsep Wisata Religi Berbasis Masjid tersebut, yang akan dimulai dengan acara simposium. Sedangkan launching untuk program ini, akan dilaksanakan pada akhir April 2018 mendatang.
Silaturahim tersebut selain diikuti Dr Arif Risnawan SAg MM, Manager Program sekaligus Ketua Panitia Simposium Wisata Religi, juga dihadiri oleh Ketua DMI Kota Cerebon, Drs H Rokhidin MA, dan didampingi beberapa panitia simposium di antaranya Ranggar Putra dari Radar Cerebon, Rasyid SH dari LPBH NU dan Ustas Otong Ojie dari Pesantren Ihya Ulumuddin.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
