Jumat 19 Aug 2016 17:08 WIB

Shamsi Ali: Islam di AS Semakin Ditekan Semakin Bersinar

Rep: Amri Amrullah/ Red: Achmad Syalaby
Ustaz Shamsi Ali
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Ustaz Shamsi Ali

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sebagai negara Super Power, Amerika Serikat selalu memiliki kepentingan terhadap kekuatan baru yang akan menyainginya. Setelah runtuhnya Uni Soviet, kini yang musuh lain AS adalah Cina secara ekonomi dan Rusia secara politik. Namun, ada kekuatan baru yang mulai dikhawatirkan AS, yaitu Islam.

Imam Islamic Center New York, Ustaz Shamsi Ali, mengatakan perkembangan Islam di AS setelah tragedi 9 September 2001 atau insiden WTC, menunjukkan perkembangan yang sangat luar biasa di AS. 

"Banyak orang yang mengatakan setelah 9/11, Islam akan ditinggalkan. Tapi sebaliknya mereka merasa ingin mengetahui lebih jauh tentang Islam yang sebenarnya," ujarnya saat mengisi ceramah seusai shalat Jumat di Masjid Universitas Indonesia, Depok, Jumat (19/8).

"Makanya, ketika Trump (Capres AS Donald Trump) ingin melarang Muslim ke AS, justru banyak penolakan dari warga AS kepada Trump. Dia bisa melarang Muslim, tapi dia tidak bisa menolak cahaya Islam. Semakin ditekan, Islam semakin berkembang."

Shamsi menegaskan inilah janji Allah SWT yang sekarang telah terbukti dengan fakta yang terjadi di AS, bahwa jumlah Muslim terus bertambah jauh berkali-kali lipat sebelum tragedi 9 September. Kini diperkirakan 10 juta-13 juta Muslim di AS. Jumlah ini sangat berpengaruh saat pemilihan presiden AS nanti.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement