Selasa 16 Feb 2016 14:18 WIB

Madrasah Terkendala Infrastruktur untuk Terapkan UN-CBT

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Achmad Syalaby
Siswi Madrasah Mu'allimat Muhammadiyah Yogyakarta Kunjungi UMJ
Siswi Madrasah Mu'allimat Muhammadiyah Yogyakarta Kunjungi UMJ

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin mengatakan pihaknya masih terus berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dalam mempersiapkan Ujian Nasional (UN) bagi siswa madrasah.

Kemenag dan Kemdikbud berkoordinasi mulai dari pusat sampai ke tingkat satuan kerja madrasah provinsi dan kabupaten kota. "Untuk UN madarasah kepanitiannya sama dengan Kemdikbud,"ujar Kamaruddin saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (16/2). 

Lebih lanjut, Kamaruddin memaparkan penerapan UN berbasis komputer (UN-CBT) belum bisa dilaksanakan oleh madrasah diseluruh Indonesia. Menurut dia, masih banyak madrasah yang terkendala masalah infrastruktur.

Dia menjelaskan, Kemenag belum memiliki anggaran untuk melengkapi infrastruktur pendukung UN-CBT tersebut. "Jadi hanya madrasah yang siap saja yang bisa melaksanakan UN-GBT, bagi yang tidak siap tetap dengan cara manual," kata Kamaruddin menambahkan.

Kamaruddin menuturkan hingga tahun ini tidak banyak madrasah yang sudah menerapkan UN-CBT. Menurut dia, madrasah yang menerapkan UN-CBT tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya.

Dia mengatakan anggaran infrastruktur penunjang UN-CBT sangat besar dan belum menjadi prioritas. Untuk madrasah negeri saja, dia menjelaskan, ada sekitar 4000 madrasah yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Kamaruddin berharap tahun depan infrastruktur penunjang UN-CBT di madrasah dapat dianggarkan. Ia menargetkan dua sampai tiga tahun mendatang penunjang UN-CBT seperti komputer dan server dapat dilengkapi secara bertahap.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement