Ahad 07 Feb 2016 06:47 WIB

Dewan Muslim Wales: Waspadai Islamofobia dan Ekstremisme

Rep: MGROL57/ Red: Agung Sasongko
Muslim Wales
Foto: onislam
Muslim Wales

REPUBLIKA.CO.ID, WALES -- Melihat ekstremisme dan Islamofobia yang menjangkiti integritas masyarakat, pemerintah dan menteri-menteri Wales mengadakan pertemuan dengan beberapa Muslim untuk mendiskusikan perlawanan terhadap dua penyakit masyarakat tersebut.

Diskusi dilakukan setelah Dewan Muslim Wales memperingatkan Islamofobia makin mewabah setelah serangan di Paris tahun lalu. Beberapa orang dan pihak representatif beberapa kelompok telah bertemu dengan para menteri, termasuk Menteri Pelayanan Publik, Leighton Andrews.

“Tujuan diskusi ini adalah untuk membangun hubungan dekat antara Pemerintah Wales dengan komunitas-komunitas Muslim di Wales. Kita telah melakukan sesuatu untuk melawan segala bentuk ekstremisme dan hate crime, tetapi kita tak bisa melakukannya sendirian,” jelas seorang juru bicara pemerintah.

Pertemuan-pertemuan yang diadakan pemerintah ini akan menjadi langkah pertama membangun kepercayaan dan meningkatkan daya tahan dari dalam komunitas. Pemerintah mengharapkan ke depannya dapat memfasilitasi komunitas untuk berekspresi, memastikan suara mereka didengar pihak berwenang.

“Ekstremis menggunakan terminologi Islam di luar konteks,” ujarnya.

“Banyak orang kurang memahami konsep-konsep tersebut. Dibutuhkan pengajaran untuk pengetahuan lebih dalam tentang ajaran Islam. Mendidik orang-orang dengan pengetahuan dasar yang tepat, menanamkan kebiasaan berpikir rasional dan kritis, infomasi ini seharusnya menjadi bagian dari silabus.”

Maaz pun mengharapkan para politisi meluangkan lebih banyak waktu mereka untuk bicara dengan Muslimah, meluruskan pandangan dari Perdana Menteri Inggris, David Cameron mengenai kebijakan terhadap wanita Muslim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement