Selasa 29 Jun 2010 04:15 WIB

Syarikat Islam Tinggalkan Dunia Politik

Rep: EH Ismail/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Syarikat Islam memutuskan untuk meninggalkan dunia politik praktis. Sesuai dengan tujuan semula organisasi, Syarikat Islam yang terlahir dengan nama Syarikat Dagang Islam, menyatakan akan kembali memfokuskan diri para perbaikan moral dan agama masyarakat Indonesia. “Syarikat Islam bisa dibilang punya jati diri baru saat ini. Kami akan menjauhkan diri dari kegiatan politik praktis,” ujar Ketua Dewan Pusat Syarikat Islam Ramlan Sasmita, di Jakarta, Senin (28/6).

Ramlan menuturkan, dinamika perjalanan Syarikat Islam terus berlangsung sampai saat ini. Sebagai ormas tertua di Indonesia, Syarikat Islam yang lahir dengan nama Syarikat Dagang Islam, pernah menapaki dunia politik praktis berjubah Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII).

Di era Orde Baru, PSII bersama partai islam lainnya kala itu, memfusikan diri ke dalam wadah Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Para tokoh PSII yang gerah dengan pembentukan PPP lantas menyatakan jika PSII kini bernama Syarikat Islam dan bukan merupakan bagian utuh dari PPP.

Namun demikian, sampai saat ini, Syarikat Islam selalu dikaitkan dengan sejarah berdirinya PPP, parpol berlambang Kabah tersebut. Tak ingin selalu dikaitkan dengan PPP dan dimanfaatkan sekelompok elit politik, Syarikat Islam mendeklarasikan jati dirinya secara tegas.

Menurut Ramlan, jati diri baru Syarikat Islam dirumuskan secara seksama melalui Majelis Tahkim/Kongres Nasional Luar Biasa yang berlangsung di Jakarta, 18 Juni-21 Juni lalu.

Ketua Majelis Syar’i Syarikat Islam, Fathul ‘Adzhim Chatib, menambahkan, Kongres Nasional Luar Biasa bertujuan untuk menghimpun kembali kekuatan Syarikat Islam di Indonesia. “Elemen-elemen Syarikat Islam kini tersebar dan terpencar kecil-kecil. Kongres mengamanahkan agar Syarikat Islam menghimpun potensi ini untuk memperjuangkan tujuan awal organisasi,” papar Fathul.

Ketua Umum Lajnah/Pimpinan Pusat Tanfidziyah Syarikat Islam, Rahardjo Tjakraningrat, mengatakan, guna menunjukkan keseriusan organisasi ‘pamit diri’ dari panggung politik, dirinya sudah menyatakan mundur dari Ketua Umum PSII. “Terhitung tanggal 24 Desember 2009 lalu, saya menyatakan mundur dari Ketua Umum PSII. Sekarang saya sudah tidak lagi menjabat di sana,” tegas Rahardjo.

Dia melanjutkan, dengan pendeklarasian Syarikat Islam kembali ke tujuan awal, maka tidak boleh lagi ada klaim-klaim atau pemanfaatan nama organisasi demi meraih jabatan politik di parpol mana pun. “Syarikat Islam sudah mundur dari politik. Tak boleh lagi dimanfaatkan untuk kepentingan elit parpol, baik di PPP, PSII, atau di parpol mana pun,” ucap Rahardjo.

Ramlan menambahkan, kendati mundur dari kegiatan politik, namun Syarikat Islam tetap mempersilahkan anggotanya untuk memilih parpol mana pun yang menurut mereka sesuai dengan visi-misi Syarikat Islam. “Kita menyatakan sebagai ormas yang mandiri tapi tidak mengisolasi diri. Silahkan saja anggota bergabung ke parpol mana pun atas nama diri sendiri, tidak mengatasnamakan Syarikat Islam,” tandas Ramlan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement