Ahad 18 Jun 2023 21:09 WIB

Orang Tua Garda Terdepan Bentuk Ahlak dan Karakter Generasi Emas  

Orang tua untuk peduli dan terlibat dalam proses pendidikan anak sejak dini.

Pengurus Pusat Wanita Syarikat Islam (WSI) menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk Membangun Akhlakul Karimah Ummat .
Foto: Dok Republika
Pengurus Pusat Wanita Syarikat Islam (WSI) menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk Membangun Akhlakul Karimah Ummat .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk membangun karakter generasi muda, Pengurus Pusat Wanita Syarikat Islam (WSI) menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk Membangun Akhlakul Karimah Ummat dan Bangsa untuk Kemajuan Indonesia. 

Seminar yang dilaksanakan secara virtual pada 17 Juni 2023 itu tidak hanya dihadiri oleh perwakilan cabang Wanita Syarikat Islam seluruh Indonesia, tetapi juga beberapa organisasi keperempuanan lainnya seperti KOWANI dan BMIWI.

Baca Juga

Ketua Umum WSI, Prof Dr Valina Singka Subekti menyampaikan, digelarnya seminar ini merupakan bentuk tanggung jawab untuk mencari solusi terkait merosotnya ahlakul karimah bangsa. 

WSI menilai bahwa tolak ukur keberhasilan suatu bangsa bukan hanya pada pembangunan fisik saja. "Tetapi sangat ditentukan oleh kualitas dan ahlak manusianya," kata Prof Dr Valina Singka.

Sementara itu, Prof  Dr Ir Aida Vitayala Syafri Hubeis menjabarkan bahwa Generasi Alpha yang lahir pada era saat ini punya karakteristik yang berbeda.

"Mereka sudah terpapar teknologi informasi bahkan sejak balita sehingga orang tua harus harus mampu merespon dengan benar perkembangan baru ini," kata Prof Dr Ir Aida Vitayala.

Karena itu, Prof Dr Ir Aida Vitayala memandang, Para orang tua harus punya pola komunikasi yang terbuka dan intens dengan anak-anak.

"Di tengah kemajuan teknologi yang semakin massif, orang tua harus lebih peka dengan dampak teknologi dalam keluarga, terutama bagi anak-anak. Penanaman nilai-nilai agama sangat penting diberikan sejak kecil agar bisa menjadi bekal," kata Prof Aida.

Ditegaskan Prof Aida, para orang tua harus telaten memantau anak-anak saat mereka menggunakan media sosial.

Sementara itu, Pakar Hukum Universitas Indonesia (UI), Assoc. Prof. Neng Djubaedah S.H. M.H., Ph.D menyampaikan bahwa saat ini hukum Indonesia belum mampu melindungi anak-anak dengan maksimal.

Data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), sejumlah 21.241 anak menjadi korban kekerasan di Indonesia sepanjang 2022. 

Untuk Menyikapi fenomena tersebut, peran orang tua menjadi sangat penting menanamkan nilai-nilai agama dan ahlak yang baik. 

Pada kesempatan itu, Prof Valina mengajak kader Wanita Syarikat Islam di seluruh Indonesia untuk terus bergiat dalam mendidik masyarakat tentang pentingnya peran orang tua pada era saat ini. Sebab anak adalah asset bangsa untuk melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa.

Sementara itu, salah satu Ketua Umum MUI, Prof Asrorun Niam mengatakan bahwa agama Islam sangat mengedepankan Ahlak. "Nabi Muhammad diutus untuk menyempurnakan ahlak yang baik," kata dia.

Senada, aktivis perempuan Ketahanan Keluarga, Wirianingsih juga mengajak para orang tua untuk peduli dan terlibat dalam proses pendidikan anak sejak usia dini. "Pentingnya mengajarkan membaca alquran kepada anak anak sejak usia dini," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement