Jumat 29 Mar 2019 22:11 WIB

Eksistensi Umat Islam di Serbia

Serbia menjadi negara yang banyak diminati umat Islam pada akhir abad-14.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Suasana Shalat Jumat di sebuah masjid sementara di Distrik Borca, Beograd, Serbia. Populasi muslim di Serbia mencapai 230ribu setara 3,1 persen dari jumlah total penduduk Serbia.
Foto: Marko Djurica/Reuters
Suasana Shalat Jumat di sebuah masjid sementara di Distrik Borca, Beograd, Serbia. Populasi muslim di Serbia mencapai 230ribu setara 3,1 persen dari jumlah total penduduk Serbia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serbia menjadi negara yang banyak diminati umat Islam pada akhir abad-14. Ketika itu Turki Usmani masuk kedalamnya melalui dua pertempuran Kosovo pada 1389 dan 1448. Ibu Kota Serbia Smederevo ditaklukkan pada 1459. Sejak itu, Serbia menjadi wilayah kekuasaan Turki Usmani.

Muslim merupakan komunitas keagamaan yang mengembangkan budaya masyarakat. Dengan mazhab Hanafi yang mereka terapkan, Muslim menjalani keyakinannya dengan penuh ketulusan. Mereka aktif dalam aktifitas sosial, politik, dan keagamaan.

Baca Juga

Ketika itu, Islam dari waktu ke waktu menjadi agama mayoritas di sejumlah daerah. Penduduk asli Serbia secara sukarela memeluk Islam. Kemudian banyak umat Islam berdatangan ke Serbia untuk hidup. Mereka berbaur dan hidup berdampingan dengan masyarakat sekitar.

Beberapa wilayah Serbia tetap dikuasai Turki selama tiga sampai lima abad. Namun, Turki Usmani mulai menarik diri dari Serbia secara perlahan-lahan dimulai dengan perjanjian Karlowitz pada 1699. Hal itu dilakukan setelah Perang Balkan pada 1912-1913. Ketika itu Serbia mulai menguasai wilayah Turki Usmani di Sandzak, Kozovo dan Makadonia.

Saat dikuasai Turki Usmani, Muslim Serbia berjumlah 500 ribu orang. Tetapi setelah Turki meninggalkan wilayah itu, umat Islam semakin berkurang. Pada 1834, jumlah umat Islam hanya 12 ribu orang. Pada 1866 umat Islam hanya berjumlah lima ribu orang.

Banyak Muslim Serbia yang diusir kemudian menetap di Bosnia dan Sandzak yang saat itu masih berada di bawah kekuasaan Turki Usmani. Beberapa orang bermigrasi ke Anatolia, wilayah Bosnia. Mi grasi terus berlanjut hingga Perang Dunia I usai.

Berdasarkan sensus 2011, terdapat 228.658 Muslim di Serbia atau sekitar 3,1 per sen dari total penduduk. Namun, umat Muslim di Serbia meragukan sensus tersebut. Mereka memperkirakan jumlah Muslim jauh lebih banyak, sekitar 700 ribu orang.

Muslim terbanyak berada di Novi Pazar, Tutin, Sjenica, Sandzak, Presevo, Bujanovac dan Lembah Presevo. Muslim di Sandzak dan Lembah Presevo dinilai lebih relijius dibandingkan wilayah lain. Umat Islam dan lainnya hidup saling berdampingan.

Mereka terbagi dalam empat etnis: Muslim Bosnia, Albania, Rumania dan Gorani. Islam merupakan agama terbesar ketiga di Serbia setelah Kristen Ortodoks dan Katolik. Risalah yang dibawa Ra sulullah itu telah mendapatkan pengakuan sejak adanya kerajaan Serbia. Tujuh kelom pok agama termasuk Islam mendapatkan hak istimewa. Mereka dapat hidup dan menyebarluaskan ajarannya.

Agama dan negara memiliki posisi yang setara. Meski diakui negara dengan undang- undang tahun 2006 tentang gereja dan komunitas agama, tidak menutup kemungkinan perselisihan keagamaan terjadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement