REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah mengupayakan agar dalam waktu tiga bulan kedepan, masyarakat Indonesia sudah bisa mengetahui adanya kepastian tambahan kuota jamaah haji di tahun-tahun mendatang. Hal itu, seperti diketahui, telah diusahakan kementerian agama dalam kunjungannya ke Arab Saudi, Awal Maret silam.
"Mudah-mudahan tidak lebih dari tiga bulan lagi ya, mudah-mudahan," kata Menteri Agama, Suryadharma Ali, akhir pekan lalu di Kantor Presiden.
Pemerintah, mengusulkan tambahan kuota berdasarkan data sensus penduduk terakhir yaitu 237 juta jamaah. Jadi ada tambahan sekitar 17 ribu jamaah yang diajukan oleh pemerintah Indonesia kepada Arab Saudi. "Karena semestinya kita mendapatkan kurang lebih 238 ribu jmaah haji," tegas Suryadharma.
Karenanya, pemerintah berharap agar ada keputusan mengenai tambahan itu, dalam waktu tiga bulan ke depan. Namun demikian, kerajaan Arab Saudi, menurut Suryadharma, sangat memahami Indonesia karena jumlah penduduknya yang banyak. Ditambah, antrian jamaah yang begitu panjang.
"Tetapi mereka juga meminta pemrintah Indonesia memahami keterbatasan kemampuan pelayanan dari pemerintah Arab Saudi sendiri," katanya.
Pasalnya, pihak kerajaan sebenarnya begitu khawatir, karena semua negara terus meminta tambahan kuota. Padahal, lokasi pelaksanaan ibadah haji, tidak bertambah luas. Maka, ada kekhawatiran tidak bisa menampung seluruh jamaah. "Tetapi akan sangat diperhatikan mengenai rencana penambahan itu," ujar dia.
Namun ia memastikan, untuk calon jamaah di 2011, kuota sejumlah 211 ribu jamaah tersebut sudah bisa diumumkan. Bahkan, paspornya pun mulai April sudah bisa dibuat. Mengenai kuota 2011, Menag menjelaskan, untuk sementara
pemerintah menggunakan kuota 221 ribu jemaah. Sebab, pada 2010, ada tambahan 10 ribu dari jumlah kuota awal sebesar 211 ribu jamaah.