REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin menjanjikan bahwa pihaknya akan membangun sebuah masjid baru di jantung ibukota Rusia, Moscow, akhir tahun lalu. "Konstruksi masjidnya telah direncanakan dan akan di bangun di Moscow. Itu akan segera dilakukan," ujar Putin.
Namun, rencana pembangunan masjid t di tenggara Moscow, wilayah dimana banyak bermukim etnis Tatars, yang merupakan mayoritas kaum Muslim, bakal terkendala.
Walikota Moskow Sergey Sobyanin mengatakan dia tidak bisa mengatakan bahwa masjid baru dapat dibangun di ibukota.
"Pembangunan masjid hanya akan dilakukan sesuai dengan prosedur yang relevan, dengan rencana pembangunan perkotaan dan dokumentasi desain Selain itu, ada harus dengar pendapat publik," kata Sobyanin dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio Ekho Moskvy.
Lagian, katanya, sudah ada beberapa masjid di kota itu.
"Pembangunan masjid adalah masalah yang sangat rumit. Kami mencoba untuk lebih memperhatikan hal itu. Tentu saja, kita harus mempertimbangkan pendapat warga, walau memang, masjid sangat jarang di sini," tambah Sobyanin.
Bertanya kapan masjid lain akan dibangun di Moskow, Sobyanin berkata: "Saya tidak bisa mengatakan dengan pasti."
Umat Muslim di Moskow membutuhkan pembangunan masjid baru untuk menampung kegiatan ibadah. Namun sampai sekarang, pembangunan masjid baru tak bisa dilakukan karena selalu ditentang oleh kelompok nasionalis Rusia. ''Kalau saya datang lebih awal, saya bisa mendapatkan tempat di dalam masjid. Tapi jika tidak maka saya hanya kebagian tempat di luar,'' ujar Abdyl Ashim Ibraimov (30), Muslim yang biasa sholat di Masjid Sobornaya.
Ribuan umat Islam menjalankan sholat Jumat di masjid itu setiap pekannya. Namun masjid dengan atap berwarna hijau dengan bulan sabit warna emas itu hanya sanggup menampung sebanyak 800 jamaah. Letaknya pun berada di antara blok-blok apartemen dan sebuah stadion besar di pusat kota Moskow.
Bila masjid sudah penuh, jamaah otomatis akan melimpah ke kantor pengelola masjid, halaman, dan trotoar jalan di sekitarnya. ''Sholat Jumat itu sangat penting. Itu sebabnya kami datang ke sini apakah itu dalam keadaan hujan atau bersalju,'' tutur Ashur Ashurov, jamaah berusia sekitar 60 tahun yang berambut perak ini.
Saat ini Moskow dihuni oleh sekitar 10,5 juta penduduk. Menurut pemerintah Rusia, di kota ini terdapat 1,2 juta penduduk Muslim. Namun Dewan Mufti setempat memperkirakan umat Islam di Moskow mendekati 2 juta orang. ''Dengan hanya ada empat masjid tentu terjadi kekuarangan tempat beribadah,'' ujar imam Masjid Sobornaya, Ildar Khazrat Alyautdinov. ''Tidak cukup untuk menampung jamaah yang ingin sholat.''
Sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991, ratusan ribu imigran dari eks negara bagian Soviet di Asia Tengah yang beragama Islam, berbondong-bondong mendatangi Moskow. Kenaikan populasi Muslim di kota ini begitu pesat.