REPUBLIKA.CO.ID, SERANG - Ribuan warga Banten yang datang dari delapan wilayah kabupaten/kota, menghadiri dzikir akbar yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Banten di alun-alun Barat Kota Serang, Kamis.
Dzikir akbar dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1432 H dihadiri Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Wakil Gubernur Banten HM Masduki dan seluruh Muspida Banten, Bupati Serang Taufik Nuriman serta seluruh Muspida Kabupaten dan Kota Serang.
Ribuan warga yang hadir memadati alun-alun Barat Kota Serang terdiri dari ibu-ibu pengajian yang datang dari delapan kabupaten/kota di Banten dengan menggunakan puluhan bus dan kendaraan lainnya.
Dzikir dan doa bersama dipimpin oleh ustadz Haryono Pimpinan Majelis Dzikir Almagfiroh. Sebelum dzikir dan doa bersama dimulai, terlebih dahulu disampaikan tausiyah oleh ustad Haryono yang menyampaikan manfaat dzikir yakni untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meminta ampunan atas semua dosa dan kesalahan serta meningkatkan ketakwaan.
"Dengan dzikir hati kita akan lunak, tidak keras dan tidak akan main hakim sendiri serta menjauhkan dari tindakan kekerasan," kata ustadz Haryono.
Ia juga mengatakan, dengan peringataan maulid nabi Muhammad SAW melalui dzikir dan doa yang dijalankan dengan ikhlas dan khusyuk, kita berharap terhindar dari segala marabahaya dan bencana yang mengancam serta dijauhkan dari tindakan-tindakan kekerasan dan main hakim sendiri serta melunakkan hati kita yang keras.
Ustad Haryono mengatakan, ada tiga ciri orang-orang berakhlaqul karimah yakni, memaafkan kesalahan yang telah diperbuat orang lain kepada diri kita, memperlakukan orang lain dengan perbuatan yang baik serta menyambungkan tali silaturahim dengan sesama manusia.
Sementara itu, Gubernur Banten dalam sambutannya mengatakan, peringatan maulid nabi yang dilaksanakan setiap tahun adalah sarana untuk menggugah umat muslim, agar menauladani akhlak dan sifat Rasulullah Muhammad SAW, kemudian sebagai sarana syiar Islam dan menjalin silaturahim antar sesama Muslim.
Selain itu, peringatan maulid nabi yang dilaksanakan dengan cara dzikir dan doa bersama tersebut, diharapkan menjadi sarana untuk menjaga kerukunan antar umat beragama maupun intern umat beragama.
"Kita berharap tragedi di Cikeusik beberapa hari lalu tidak terulang lagi. Untuk itu saya meminta semua pihak bisa menahan diri dan memecahkan masalah dengan jalan yang baik bukan dengan kekerasan," kata Ratu Atut Chosiyah.
Ia meminta warga Banten yang mayoritas muslim tetap menjaga toleransi yang tinggi, bisa menjaga situasi dan kondisi agar Banten tetap kondusif seperti semula. Warga Banten juga diminta jangan mudah terprovokasi oleh kelompok-kelompok tertentu yang akan memicu konflik SARA, sehingga akhirnya akan merugikan umat Islam.
"Saya menekankan sekali lagi, kejadian seperti di Cikeusik jangan sampai terjadi lagi dimanapun khususnya di wilayah Banten. Carilah solusi terbaik untuk menyelesaikan suatu permasalahan," kata Atut.