REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM--Serangan bom bunuh diri pekan lalu di Stockholm, Ibu kota Swedia, menjadi tema utama kotbah shalat Jumat sebuah masjid lokal, yakni agung Södermalm, di Stockholm. Imam menyeru masjid-masjid lain di penjuru negara juga menekankan pentingnya isu tersebut.
"Serangan itu adalah serangan bagi seluruh rakyat Swedia dan juga Muslim Swedia," ujar kepala Asosiasi Islam Swedia (Islamiska förbundet i Sverige - IfiS), Omar Mustafa, kepada harian setempat Svenska Dagbladet (SvD)
Kotbah Jumat hari ini adalah yang pertama setelah serangan dan diyakini akan disampaikan oleh muslim Swedia, Taymour Abdelwahab yang dianggap telah mengalami radikalisasi di Inggris. Karena itu, asosiasi Islam Swedia merespon cepat dengan mengutuk serangan tersebut.
Omar, bersama Kepala Imam Dewan Eropa, Ben Mamoud Rahman, telah mempersiapkan kotbah Jumat yang berisi tentang serangan sejumlah kriminal terhadap Islam.
Shalat itu diharapkan akan dihadiri sekitar 2.500 orang. Topik lain yang akan disampaikan adalah hubungan Muslim dengan warga Swedia dan pandangan masjid terhadap serangan serta pelakunya. "Swedia adalah negara kami, apa yang membuat Swedia bahagia, akan membahagiakan kami. Apa yang melukai Swedia akan melukai kami pula,"