Rabu 19 Mar 2025 11:13 WIB

Penulisan Alquran Mushaf Nusantara Serentak oleh 365 Kaligrafer dalam 10 Jam Dimulai

Mushaf Nusantara memiliki sejumlah keistimewaan dibanding mushaf lain.

Proses penulisan Alquran Mushaf Nusantara secara serentak oleh 365 kaligrafer dari 29 provinsi resmi dimulai, Rabu (19/3/2025) pukul 08.00 WIB. Penulisan akan berlangsung selama 10 jam atau hingga pukul 18.00 WIB.
Foto: Kemenag
Proses penulisan Alquran Mushaf Nusantara secara serentak oleh 365 kaligrafer dari 29 provinsi resmi dimulai, Rabu (19/3/2025) pukul 08.00 WIB. Penulisan akan berlangsung selama 10 jam atau hingga pukul 18.00 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses penulisan Alquran Mushaf Nusantara secara serentak oleh 365 kaligrafer dari 29 provinsi resmi dimulai, Rabu (19/3/2025) pukul 08.00 WIB. Penulisan akan berlangsung selama 10 jam atau hingga pukul 18.00 WIB.

Di Jakarta, penulisan dipusatkan di Auditorium HM Rasyidi, Gedung Kementerian Agama dengan 35 kaligrafer dari wilayah Jakarta, Banten dan sekitarnya. Peresmian penulisan Mushaf Nusantara ditandai penorehan titik pada basmalah di surat Al Fatihah oleh Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag Ahmad Zayadi, Kasubdit MTQ Kemenag Rijal Ahmad Rangkuty, dan Direktur Lembaga Kaligrafi Alquran (Lemka) Didin Sirojuddin AR.

Baca Juga

Pada peringatan Nuzulul Quran Kenegaraan, Senin (17/3/2025) malam di Jakarta, Menteri Agama Nasaruddin Umar juga menorehkan titik pada basmalah. Hal itu menandai soft launching penulisan Mushaf Nusantara.

Menurut Ahmad Zayadi, penulisan Mushaf Nusantara adalah bagian dari program layanan keagamaan berdampak oleh Kementerian Agama. “Ini juga bagian dari penguatan tradisi seni dan budaya, sekaligus memperkaya khazanah kebudayaan Indonesia. Di negeri kita, posisi agama dan budaya tak bisa dipisahkan,” kata Zayadi dalam keterangannya, Rabu.

Penulisan Mushaf Nusantara merupakan rangkaian peringatan ulang tahun ke-40 Lemka, bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama. Direktur Lemka sekaligus penggagas Mushaf Nusantara Didin Sirojuddin mengungkapkan, Mushaf Nusantara memiliki sejumlah keistimewaan dibanding mushaf lain yang pernah ditulis, seperti Mushaf Istiqlal dan Mushaf Sundawi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement