Selasa 14 Dec 2010 04:54 WIB

Shalat Idul Adha Dilempari Telur, Muslim Yunani Tunggu Masjid yang Dijanjikan

Poster penolakan pembangunan masjid di Athena
Foto: .
Poster penolakan pembangunan masjid di Athena

REPUBLIKA.CO.ID,ATHENA--Perdana Menteri Yunani, George Papandreou, berjanji untuk membangun masjid yang lama tertunda di Athena. Ia menyatakan, kegagalan untuk menyediakan fasilitas yang telah tertunda lebih dari dua dekade adalah "aib".

Papandreou menambahkan, masjid sementara akan didirikan sampai selesainya masjid itu. Ayahnyalah  yang  pertama berjanji ketika dia perdana menteri 25 tahun yang lalu tentang masjid itu.

"Ini adalah aib yang selama 25 tahun, mungkin lebih, karena Andreas Papandreou pernah menjanjikan sebuah masjid di kawasan Athena yang lebih besar," katanya kepada Parlemen. Ia menambahkan, sama seperti warga negara lain, umat Muslim Yunani juga berhak atas sarana peribadatan yang memadai.

Ribuan umat Islam dari negara-negara Arab, Afrika, dan anak benua India tinggal dan bekerja di Athena tanpa tempat ibadah atau kuburan. Upaya mereka menagih janji pemerintah seperti menabrak tembok.

Selama ini, Muslim gotong-royong menyewa sebuah flat yang salah satu ruangannya dimanfaatkan sebagai masjid. Hal ini dilakukan setelah gudang yang biasanya digunakan sebagai masjid menjadi sasaran tindakan rasis warga tak bertanggung jawab.

Yunani adalah  negara dengan mayoritas warga menganut Kristen Ortodoks dengan kenangan pahit hampir empat abad di bawah pemerintahan Ottoman Turki.  Yunani saat ini menawarkan sebuah masjid baru di dekat perbatasan timur laut dengan Turki, dimana minoritas Muslim  asal Turki tinggal.

Awal bulan ini, Harian terkemuka Ta Nea  mengatakan pemerintah kemungkinan akan membiayai penyewaan masjid sementara selama enam bulan, yaitu sebuah bangunan tak terpakai  di basis angkatan laut di Elaionas, di sentra industri di dekat pusat kota.

Sebuah tempat ibadah yang lebih besar dengan ruang yang cukup untuk 500 orang yang akan dibangun di daerah yang sama pada tahun 2012. Awal bulan ini, umat Islam dilempari telur saat menggelar shalat Idul Adha di tempat terbuka di dekat pusat kota. Pada saat pelaksanaan shalat, warga sengaja membunyikan musik dan klakson mobil dengan keras.

Kemarahan terhadap migran telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Apalagi, kesulitan ekonomi membuat mereka berpikir bahwa para migran akan mengambil jatah rezeki mereka.

sumber : Na Tea
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement