REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH--Sebanyak 19 jamaah haji menjalani perawatan di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Daker Jeddah. Akibatnya, kepulangan mereka ke Tanah Air tertunda.
Sebagian besar jamaah yang dilarikan ke BPHI tersebut rata-rata menderita stroke, ginjal, dan jantung. Wakil Kepala Daker Jeddah Bidang Kesehatan dr Eka Yusup Singka mengatakan, pihaknya akan menangani jamaah yang sakit hingga pasien mampu diikutkan dalam penerbangan pulang.
"Setelah mereka dinyatakan sehat, maka kami akan buatkan perubahan-perubahan dokumen terkait kepulangan dan sebagainya," ujar Eka, Jumat (26/11).
Hingga Kamis malam (25/11), setidaknya BPHI menerima 19 pasien. Namun sebagian besar pasien tersebut sudah bisa dipulangkan. Jumlah pasien yang masih dirawat tinggal tiga orang, yakni Elly Kuswachyatin Idris,63, dari kloter 42 JKS, Kusdilahari Mulyo Diharjo,64, dari kloter 46 SOC, dan Darwati dari JKS.
Eka menambahkan, pelayanan di BPHI diberikan kepada jamaah yang sakitnya belum parah. Untuk jamaah yang parah, pihaknya langsung merujuk ke rumah sakit Arab Saudi di Jeddah. "Jamaah tidak dipungut biaya apapun karena Arab Saudi menggratiskan biayanya selama pasien adalah jamaah haji." jelas dia.
Selain memberi layanan di BPHI, Daker Jeddah juga membuat posko-posko kesehatan di tiap hotel transit. Setidaknya ada delapan hotel transit yang digunakan jamaah sebelum bertolak ke Indonesia.