REPUBLIKA.CO.ID,PARIS--Sejumlah media Spanyol memanipulasi foto anak-anak di Gaza yang terluka akibat serangan brutal tentara Israel untuk menggambarkan korban kerusuhan di kota Sahara Barat, Laayouna, untuk menyudutkan pemerintah Maroko.
Penampilan foto itu tampaknya disengaja untuk memengaruhi opini publik untuk menyerang pemerintah Maroko. Media Spanyol ternama seperti El Pais, El Mundo, dan media online El Semenal Digital memasang foto anak-anak Gaza itu. Namun dalam keterangannya ditulis bahwa mereka adalah korban kekerasan tentara Maroko terhadap Front Polisario di Sahara Barat.
Padahal foto itu merupakan anak-anak korban agresi tentara Israel di Jalur Gaza yang diambil pada Juni 2006. Foto itu memperlihatkan dua anak Palestina dengan kepala berdarah dan dibungkus pembalut. Kedua anak itu berteriak menahan sakit.
Menurut El Paiz, korban terbesar di Spanyol, dua bocah itu dikatakan sebagai korban kekerasan polisi Maroko di kamp-kamp pengungsi Sahara Barat. Mereka digambarkan sebagai korban penindasan pemerintahan Maroko.
Foto serupa telah diposting di situs Polisario dengan judul 'Bahkan anak-anak tidak bisa lepas dari pembantaian Maroko'. Foto itu juga dipasang di situs-situs Spanyol, Prancis, dan negara Eropa lainnya yang mendukung gerakan separatis Sahara.
Media Maroko menuduh Spanyol berusaha menodai citra Maroko di komunitas Internasional. Departemen Komunikasi Maroko telah mengutuk pemalsuan fakta oleh media Spanyol itu.
Situs berita Andalus Press, media Arab di Spanyol, telah dihubungi Rosario Pons, Kepala Departemen Foto Kantor Berita Spanyol (EFE) untuk mengklarifikasi foto tersebut. Menurut Pons, EFE tidak memiliki fotografer di Laayoune sehingga tidak memiliki sumber foto di sana. Karena itu, EFE sangat tergantung pada situs dan blog milik pemberontak Sahrawi untuk mendapatkan foto-foto terbaru dari Sahara Barat.
Juru bicara El Pais, Rosie Rodriguez, mengakui foto itu ditampilkan dalam edisi Kamis pekan lalu. El Pais juga mengakui foto anak-anak Palestina itu telah didistribusikan oleh Reuters pada 21 Juni 2006. ''Penerbitan foto sebagai bagian dari konflik di Sahara Barat merupakan sebuah kesalahan yang dibuat koran kami,'' ujarnya mengakui kepada Al Arabiya. Itu sebabnya kami telah membuat permintaan maaf setelah menyadari kesalahan itu.''
Permintaan maaf itu telah dimuat di El Pais pada Jumat pekan lalu dengan keterangan bahwa foto di Gaza yang dibuat pada 2006 telah salah dipublikasikan dari Sahara Barat. Harian ini mengaku bertanggung jawab penuh karena tidak memverifikasi keaslian foto itu sebelum diterbitkan.
Koran itu juga mengakui bahwa foto itu diambil oleh fotografer Palestina, Ibrahim Abu Mustafa di rumah sakit Gaza di mana dua anak itu dirawat setelah terkena serangan udara Israel.
Rodriguez berdalih, El Pais bukan satu-satunya koran Spanyol yang membuat kesalahan fatal ini. Beberapa media Spanyol juga memuat foto yang sama. ''Kami sudah memberitahukan kesalahan ini pada otoritas terkait di Spanyol dan Maroko,'' pungkasnya.