Selasa 09 Nov 2010 18:13 WIB

Arab tak Tambah Tenda Jamaah Indonesia di Armina

Rep: Priyantono Oemar/ Red: Endro Yuwanto
Jamaah haji di Indonesia menjelang keberangkatan ke Tanah Suci
Foto: Republika
Jamaah haji di Indonesia menjelang keberangkatan ke Tanah Suci

REPUBLIKA.CO.ID,  MAKKAH--Pemerintah Arab Saudi menyatakan tak akan menambah tenda untuk jamaah Indonesia di Armina. Menteri Haji Arab Saudi telah menyurati Menteri Agama Indonesia tentang hali tu, berkaitan dengan ditambahnya kuota haji Indonesia.

‘’Karena itulah, dari 10 ribu tambahan kuota terakhir, sebagian besar dialokaasikan untuk haji khusus,’’ ujar Menteri Agama Suryadharma Ali, di Makkah, Senin (8/11) malam.

Tambahan kuota yang diberikan untuk haji regular hanya 3.500. Pemerintah Arab Saudi tak mampu menambah tenda haji. Adanya proyek konstruksi di Armina, areal tenda berkurang mencapai 30 persen. Tapi, kata Amirul Haj Indonesia itu, muasassah berjanji bisa menampungnya. ‘’Mereka disisipkan ke tenda yang ada, tapi dalam kondisi tidak mengganggu kenyamanan jamaah reguler,’’ jelas Suryadharma.

Dengan kondisi ini, adanya jamaah nonkuota menjadi dilema tersendiri. ‘’Jika jamaah nonkuota tak punya tenda, mau tak mau mereka akan ikut menempati tenda haji reguler. Maka, ini bisa menganggu kenyamanan jamah regular,’’ kata Suryadharma.

Saat ini, tenda jamaah di Arafah telah disiapkan muasassah. Jamaah Indonesia akan menempati tenda di 71 maktab. ‘’Transportasi, insya Allah juga sudah siap,’’ kata Suryadharma.

Menteri berharap, masyarakat tidak nekat naik haji lewat jalur nonkuota. Risiko ditelantarkan di Tanah Suci lebih tinggi, karena lembaga yang memberangkatkannya tak bertanggung jawab. Apalagi membawa anak-anak di bawah umur. ‘’Jika mereka ditelantarkan di Tanah Suci, kasihan anak-anak. Mereka juga akan ikut telantar,’’ kata Suryadharma.

Adanya biro haji resmi yang memfasilitasi pemberangkatan haji nonkuota, Menteri berjanji akan mempelajri kasusnya. Jika terbukti benar, pemerintah akan memberinya sanksi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement