Jumat 05 Nov 2010 03:49 WIB

Lancar, Proses Administrasi Jamaah Gelombang II di Jeddah

REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH--Proses yang dijalani jamaah haji selama di Bandara King Abdul Azis Jeddah pada gelombang II justru lebih lancar dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Imbauan perlunya jamaah mandi sunat (sebelum menjalankan umrah perdana) di Tanah Air terbukti efektif. "Rata-rata jamaah sampai di bandara tinggal wudlu kemudian salat sunat, tak lama lagi langsung berangkat dengan bus," ujar Kepala Daker Jeddah Ahda Barori, kemarin.

Waktu yang dibutuhkan jamaah di bandara tahun ini rata-rata satu jam. Hal ini tentu melegakan jamaah karena mereka tak dibuat berlama-lama dan terasa melelahkan di bandara. Dia mengakui meski ada imbauan tersebut, masih ditemukan jamaah yang mandi di dan memakai kain ihram di bandara. Beberapa jamaah tersebut biasanya hanya mengikuti petunjuk dari pimpinan KBIH atau orang yang ditokohkan. Namun demikian, persentase jamaah yang belum mandi sunat di embarkasi sangat kecil.

Selain adanya instruksi tersebut, otoritas bandara juga responsif membuka pintu (gate) lebih banyak. Jika terjadi penumpukan di salah satu gate, dengan sigap petugas imigrasi membuka pintu lain. Dengan kondisi ini, jamaah haji Indonesia baik reguler maupun khusus tak terfokus di satu gate.

Mantan Kepala Daker Mekkah musim haji 2006 ini juga menilai, kebijakan otoritas bandara terkait pembersihan bendera kebangsaan di ruang transit juga sangat efektif. Sebab dengan tak adanya bendera suatu negara, maka jamaah haji dari manapun bisa bebas menempati ruang transit. Dalam beberapa hari terakhir, jamaah Indonesia juga ditempatkan ruang transit yang biasanya dipakai Malaysia ataupun Filiphina.

Hingga kemarin, jamaah haji Indonesia dalam jalur reguler yang sudah tiba di Tanah Suci mencapai 150.000 lebih. Sementara jamaah khusus sudah mencapai 10.000 orang. Pemerintah Arab Saudi menetapkan batas akhir kedatangan jamaah (closing date) pada 10 November mendatang.

Ade Mahnun, salah satu petugas bagian pengawasan katering di bandara mengaku, pengalihan gate selama ini tidak dikeluhkan jamaah. Sebab bagi jamaah yang terpenting adalah bisa melalui proses keimigrasian dan lain-lain di bandara dengan mudah dan cepat. "Meski berbeda gate, jalur menuju bus yang akan mengangkut jamaah juga tak berubah, sehingga katering sendiri tidak kerepotan," jelasnya.

sumber : media centre haji
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement