REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH--Musim haji dimulai. Para pengemis pun bersiap-siap mendatangi Makkah. Seperti di Indonesia di mana para pengemis berdatangan ke kota-kota pada saat Ramadhan, di Makkah, para pengemis juga mengandalkan musim haji untuk mendapatkan uang dari belas kasihan jamaah haji.
Saat ini, para pengemis itu telah bersiap-siap mendatangi Makkah dari Jeddah dan kota-kota lainnya di sekitar kota suci itu. ''Banyak pengemis telah bergerak ke Makkah lebih awal untuk mencari posisi strategis di luar dan sekitar Masjidil Haram,'' ujar seorang pengemis asal Somalia, Aisha, kepada Arab News.
Aisha mengakui, mengemis di Makkah kini bukan lagi sekadar mencari uang. Mengemis, lanjutnya, telah menjadi 'bisnis' yang menguntungkan untuk mendapatkan uang tunai sebanyak mungkin. ''Tempat yang paling menguntungkan dan dicari-cari pengemis untuk menjalankan aksinya adalah di halaman Masjidil Haram, jalan-jalan menuju Masjidil Haram, atau di dekat hotel dan pasar,'' paparnya.
Aisha lantas mencontohkan dirinya. Dia hanya dengan duduk di lokasi-lokasi yang strategis, dapat dengan mudah membawa seribu riyal setiap hari atau setiap malam. Dia mengungkapkan, kelompok para pengemis ini telah berkembang ke berbagai lokasi seperti tempat parkir dan tempat terbuka lainnya.
''Setelah mengemis, para pengemis itu membagi-bagi hasilnya dan kemudian berpisah ke tempat tinggal masing-masing. Sementara kelompok yang lain tetap tinggal bersama-sama selama musim haji dan kembali ke Jeddah dengan wajah ceria,'' ujarnya sambil tersenyum.
Namun tidak semua senang melihat persoalan kemiskinan ini. Warga dan pemerintah setempat memandang meningkatnya jumlah pengemis ini telah memalukan Kerajaan Arab Saudi. Pasalnya, para pengemis itu menjadi pandangan rutin jamaah haji atau jamaah lainnya yang beribadah di tanah suci. ''Beberapa tahun terakhir, saat Anda berjalan-jalan di Kota, adalah hal umum melihat pengemis di lampu lalu lintas dan pasar, dan kita lantas melihatnya sebagai hal yang normal,'' keluh penduduk Makkah, Abdullah Al-Harbi.
Al-Harbi menyatakan, jumlah pengemis ini biasanya meningkat pesat saat Ramadhan dan musim haji. Untuk menghadapi persoalan ini, Mufti Besar telah mengingatkan jamaah untuk tidak memberikan uangnya kepada pengemis di jalanan.