REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH--Tim Kesehatan di Madinah melaporkan sudah ada lebih dari 10 jamaah haji yang dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Madinah karena kejiwaan. Mereka kebanyakan adalah jamaah berusia uzur.
"Kalau dilihat baru awal kok sudah banyak begini," ujar Dokter Spesialis Kejiwaan BPHI dr Dahsriyati, Kamis (21/10) seperti dikutip dari Media Center Haji (MCH).
Menurut Dahsriyati, jumlah ini cukup mengejutkan mengingat pelaksanaan haji baru memasuki tahap awal namun jumlah pasien sudah melonjak tinggi. Dia mengatakan, pasien gangguan jiwa yang dirawat di BPHI tidak membutuhkan perawatan di atas tempat tidur.
"Jadi pasien yang mengalami gangguan kejiwaan inginnya jalan-jalan. Butuh ruangan khusus untuk merawat pasien tersebut," kata dokter spesialis kejiwaan di RS Omni ini.
Oleh karena itu, BPIH sudah memberikan ruangan khusus bagi pasien yang mengalami gangguan kejiwaan. Dengan ruangan tersebut, kata Dahsriyati, jamaah yang mengalami gangguan kejiwaan bisa dirawat secara khusus tanpa mengganggu pasien lainnya. "Ruangannya ada dua, satu buat pria dan satu buat wanita," jelasnya.
Ruangan khusus bagi pasien kejiwaan ini juga meminimalisasi pasien kabur dari tempat perawatan. Karena jumlah petugas yang mengawasi pasien kejiwaan tidak sebanding. Dahsriyati juga mengaku keterbatasan jumlah orang tersebut terbantu dengan adanya ruangan khusus bagi pasien kejiwaan.