Senin 26 Jul 2010 22:50 WIB

Salah Sasaran, Polisi Inggris Dobrak Pintu Masjid pada Operasi Narkoba

Umat muslim tengah shalat. (Ilustrasi)
Foto: TELEGRAPH
Umat muslim tengah shalat. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Sebuah masjid di Inggris tengah mencari kompensasi dan kejelasan hukum setelah sejumlah aparat polisi tiba-tiba menyerbu masuk ke tempat ibadah itu dalam operasi penggerebakan narkoba.

Para aparat mendobrak pintu masjid--yang sekaligus pusat Nation of Islam, Inggris, pada pagi hari pekan lalu setelah mereka mengantongi surat penggeledahan untuk menyisir garasi-garasi lingkungan yang dikunci.

Selama ini, sejumlah gedung dengan garasi terkunci rapat di lingkungan itu disinyalir menjadi sebagai tempat peracikan barang haram tersebut. Selama penggeledahan garasi-garasi di Brixton, London selatan, beberapa petugas melihat sebuah koridor berpintu ke ruang lain. Meyakini area itu termasuk dalam surat penggeledahan mereka mendobrak pintu.

Namun, ketika mereka masuk ke ruangan dan menyadari bahwa berada di dalam masjid--di mana beberapa jamaah tengah menjalankan shalat--, para aparat pun cepat pergi.

 

Para jamaah di Nation of Islam, salah satu organisasi nasionalis kulit hitam pimpinan seorang muslim kontroversial asal AS, Louis Farrakhan, mengatakan mereka gusar dengan penyerbuan tersebut. Seorang jamaah yang kerap beribadah di sana, Layf Shakur, 40 tahun, berkata," Saya melihat kendaraan huru-hara dan tak percaya dengan apa yang saya saksikan," tuturnya.

"Itu seperti melihat gereja lokal anda tiba-tiba digerebek polisi," imbuhnya. "Saya tak habis pikir bagaimana mereka salah mengira, masjid adalah pabrik narkoba."

Ia menambahkan di luar sana, di jalanan banyak bandar berkeliaran. "Yang anda butuhkan hanyalah benar-benar melihat ke sekeliling, lalu mengapa mereka tidak menyasar mereka," kata Layf.

Seorang saksi mata juga menuturkan bahwa para aparat itu benar-benar mendobrak masjid pintu. "Pintunya jebol dan rusak, kini mereka harus membayar untuk yang baru," ujarnya. "Sungguh beruntung saat itu bukan masuk waktu shalat, bila tidak bisa benar-benar rusuh," ujarnya.

Menanggapi itu, jurubicara kepolisian berkata, "Tujuan penggeledahan adalah mencari sebuah garasi mobil disebelah ruangan itu,( masjid). "Mereka mencarinya dan melihat ada sebuah pintu di sampin yang tertutup," imbuh sang jubir.

Menurut jurubicara setelah berhasil mengakses, petugas menyadari itu adalah masjid sehingga mereka keluar. Kini imam masjid dan kuasa hukumnya tengah merundingkan sejumlah kompensasi dengan kepolisian.

sumber : Telegraph
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement