Sabtu 24 Jul 2010 22:24 WIB

Izin Shalat di Jalan Umum Havering, London, Picu Kontroversi

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Muslim sholat di Jalan umum kota London (Ilustrasi)
Muslim sholat di Jalan umum kota London (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Komunitas muslim di Havering, London, akhirnya diizinkan untuk melaksanakan ibadah shalat mulai pukul 4 pagi hingga pukul 11 malam waktu setempat selama setahun di Waterloo Road, kawasan Romford. Muslim di Havering menggunakan jalan karena mereka belum memiliki masjid dengan kapasitas yang cukup untuk menampung seluruh anggota.

Sebelumnya, komunitas tersebut diperbolehkan shalat ditempat yang sama hanya saja dengan waktu lebih pendek, mulai pukul 7 pagi hingga pukul 8.30 malam waktu setempat. Selebihnya, area itu menjadi tempat bermain atau kelas bahasa.

Persetujuan itu diperoleh usai komunitas tersebut mengajukan permintaan kepada Dewan Kota Havering untuk memperpanjang penggunaan jalan umum itu sebagai tempat shalat anggota komunitas dimulai dari terbit hingga terbenamnya matahari. Awalnya, Dewan kota telah menyetujui permintaan tersebut di tahun 2008, namun, izin tersebut habis Oktober lalu. Perizinan yang baru bersifat permanen telah diberikan Kamis, pekan lalu.

Salah seorang warga Havering, Mary Roberst mengaku keberatan dengan perpanjangan izin tersebut. Menurutnya, jalan yang digunakan untuk area shalat malah menggangu warga setempat. "Warga kesulitan untuk melalui akses menuju rumah lantaran banyaknya aktivitas. Jadi, kendaraan sulit bergerak,"katanya seperti dikutip dari newsnow.co.uk , 23 Juli.

Sementara itu, warga lainnya, Ron Ower mengatakan pemberian izin akan berbahaya dan menyebakan resiko kecelakaan kian tinggi. "Tidak ada yang bisa menghentikan seseorang yang sedang beribadah, tapi seharusnya mereka bisa berdoa di rumah mereka dan pergi dari tempat itu pukul 7 pagi," kata dia. Sayangnya, dalam rapat dengan dewan kota itu tidak dihadiri satupun anggota dari komunitas muslim Havering.cr2.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement