REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-–Anggota Panja Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji dari Fraksi Demokrat DPR Muhammad Baghowi mengaku optimistis tarif angkutan haji tahun ini bisa turun. Keyakinan itu diperoleh setelah mendapatkan penjelasan dari sejumlah maskapai dalam rapat dengar pendapat umum di gedung DPR. ‘’Saya kira tarif angkutan haji ini bisa turun sekitar 1500 dolar AS,’’ katanya kepada Republika, Rabu, (19/5).

Anggota Panja BPIH lainnya dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Zainun Ahmadi juga mengungkapkan optimisme serupa. Menurutnya, tarif angkutan seharusnya bisa lebih rendah dibandingkan tahun lalu bila maskapai mau kreatif mencari tambahan penumpang non jamaah haji. ‘’Misalnya bila setelah pesawat antar haji ke Jeddah, pulangnya kan bisa bawa penumpang orang sana yang mau berlibur. Coba kasih diskon 40 persen pasti banyak yang mau,’’ katanya.

Selain itu, menurut Ahmadi, penurunan juga bisa dilakukan dengan mendorong efisiensi sejumlah komponen tarif penerbangan. Alasannya, terdapat beberapa komponen tarif yang seharusnya dihitung per pesawat, tapi per jamaah. ‘’Saya lupa komponennya tapi yang jelas seharusnya per pesawat, tapi dihitung per jamaah. Ini kan bisa ditekan,’’ katanya.

Sementara, Ketua Komisi VIII DPR Abdul Kadir Karding menyebutkan, Garuda menggunakan asumsi harga minyak 80 dolar AS per barel untuk bisa menawarkan tarif angkutan haji tahun ini 1.779 dolar per jamaah. Garuda juga mengusulkan agar pemerintah melakukan negoisasi dengan pemerintah Arab Saudi agar membolehkan pesawat maskapai BUMN itu mengangkut kargo usai mengantar jamaah. Tujuannya adalah untuk mendorong optimalisasi dan efisiensi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika