Ahad 25 Apr 2010 20:56 WIB

Menag: Nilai Islami dan Qurani harus Jadi Rujukan Utama

Menag Suryadharma Ali
Menag Suryadharma Ali

BATAM--Menteri Agama (Menag), Suryadharma Ali, menegaskan bahwa di tengah pergeseran nilai, norma, dan perilaku masyarakat yang kini dirasakan di semua dimensi kehidupan, maka nilai-nilai Islami dan spirit Qurani haruslah dipegang teguh sebagai rujukan utama. Ini ditegaskan Menag dalam sambutannya saat membuka Musabaqah Tilawatil Quran tingkat Provinsi Kepulauan Riau di Batam, Ahad malam (24/4).

''Di era globalisasi ini, kita semua berkewajiban untuk memperkuat ketahanan akhlak dan moral bangsa. Di tengah kondisi bangsa dewasa ini yang mengalami krisis akhlak dan bahkan krisis kepercayaan melanda berbagai kalangan, maka upaya meluruskan perilaku umat dengan Alquran sebagai petunjuk hidup amat penting dilakukan,'' tegas Menag.

Menurut Menag, upaya itu antara lain dengan menggalakkan pendidikan Alquran kepada anak-anak sejak usia dini. Sehingga mereka tumbuh dan berkembang di atas fondasi keimanan yang kokoh.

Salah satu upaya peningkatan kualitas kehidupan beragama yang selama ini telah dilakukan oleh pemerintah bersama masyarakat adalah penyelenggaraan MTQ. ''MTQ perlu dipandang sebagai sarana yang dapat mendekatkan umat dengan Alquran pedoman hidup dan kehidupan. Nilai-nilai dan etika sosial yang bersumber dari Alquran diharapkan dapat mewarnai perilaku umat Islam sebagai umat terbesar yang menentukan wajah bangsa Indonesia secara keseluruhan,'' papar Menag.

Hadir mendampingi Menag antara lain Direktur Pendidikan dan Pondok Pesantren, Choirul Fuad, serta Direktur pemberdayaan Wakaf Sumuran Harahap.

Menurut Menag, dalam Alquran terangkum pesan-pesan Illahi yang diturunkan untuk menyatukan umat manusia dari perpecahan. ''Namun dalam tataran empiris, petunjuk Allah yang tertuang dalam Alquran itu memerlukan implementasi dan ini menjadi tanggungjawab kita semua,'' kata Menag.

Pada kesempatan itu Menag juga menghimbau kepada para ulama, pemimpin umat serta pengelola pendidikan Islam, untuk bersanding bahu meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran Islam di lingkungan keluarga dam masyarakat. ''Selain itu, saya berharap para ulama dan pendidik yang menekuni bidang pendidikan, dakwah dan sosial untuk mencermati permasalahan aktual yang terjadi dalam kehidupan umat dan bangsa dewasa ini. Serta turut memikirkan dan memberi solusi sesuai kapasitas masing-masing,'' jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Walikota Kota Batam, Ahmad Dahlan mengungkapkan bahwa MTQ III Kepri yang berlangsung tanggal 24 hingga 29 April 2010, diikuti 230 peserta dari tujuh kabupaten. ''Juga dihadiri 4500 kafilah dari tujuh kabupaten/kota,'' papar Ahmad Dahlan. 

sumber : Rahmat Santosa B
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement