REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mencemooh budaya Islam yang menyulut kemarahan umat Islam. Ia mengatakan tak ada tempat budaya Islam di Eropa.
“Saya yakin ada masalah kesesuaian antara budaya Islam dengan nilai-nilai dan hak-hak peradaban kita,” kata Meloni menurut laporan Hindustan Times 17 Desember 2023, dilansir dari Live Mint, Senin (18/12/2023).
Meloni juga mengeklaim bahwa pusat kebudayaan Islam di Italia dibiayai oleh Arab Saudi di mana negara Timur Tengah tersebur memberlakukan hukum syariah. Menurut Meloni, ada proses Islamisasi di Eropa yang dianggap jauh dari nilai-nilai peradaban Eropa.
Pernyataannya itu muncul setelah menjadi tuan rumah festival politik yang diselenggarakan partai sayap kanannya, di Roma dan dihadiri oleh Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak.
Dalam pidatonya, Sunak mengatakan akan mendorong reformasi global pada sistem suaka sambil memperingatkan bahwa ancaman meningkatnya jumlah pengungsi dapat membebani sebagian Eropa. Ia bahkan memperingatkan beberapa musuh dengan sengaja menggiring orang ke pantai negara di wilayah Eropa untuk mencoba mengacaukan masyarakat.
“Jika kita tidak mengatasi masalah ini, jumlahnya hanya akan bertambah. Hal ini akan membebani negara kita dan kemampuan kita untuk membantu mereka yang benar-benar membutuhkan bantuan kita,” kata Sunak.
Karena itu, kata Sunak, negara-negara Eropa harus segera bertindak. Jika harus melakukan pembaruan undang-undang dan memimpin dalan pembicaraan internasional maka itu harus dilakukan.
Sementara itu, pendiri Tesla, Elon Musk mengatakan dalam budaya ada nilai yang harus dipertahankan. Dan ia tak ingin budaya-budaya Italia yang masuk akal hilang dengan masuknya budaya luar.